Bulukumba (Humas Bulukumba) -- Upaya guru di madrasah Guppi Lembanna dalam mengatasi kesulitan belajar membaca al-Qur'an pada hari ini Jum'at 09 September 2022 yaitu dengan memberikan motivasi dan bimbingan, mengadakan kegiatan gerakan membaca al-Qur'an dan Iqra‟ dan dengan jam pelajaran khusus atau jam kosong ( guru absen karena satu kegiatan atau sakit) untuk al-Qur'an.
Syamsuddin yang memberi bimbingan hari kepada 4 orang siswa yakni Tenri,Himawati, Isfahlia, Nurul kelas 9 yang kurang fasih dalam membaca Al-Quran.
Syam mengungkapkan banyak penyebab dari kesulitan siswa membaca Alquran, seperti tidak mengetahui dan mengenal huruf hijaiyah, tidak mengenal kaidah ilmu tajwid, lupa, malas, tidak ada keinginan belajar, panjang pendek dalam membaca Alquran tidak bisa dibedakan terbata-bata dan ragu-ragu dalam membaca Alquran, tidak percaya diri dalam membaca Alquran karena takut salah serta lambat.
Untuk mengantisipasi hal ini tidak berlanjut sampai jenjang selanjutnya maka kita harus mengadakan Bimbingan bagi siswa secara bergiliran terhadap siswa yang belum lancar dalam membaca Al-Qur’an,lanjut beliau.
"Ini merupakan program madrasah yang dilaksanakan rutin bagi guru PAI dan dbantu oleh guru lain diwaktu waktu tertentu seperti usai sholat Dhuha'. Ini adalah salah satu metode atau cara mengatasi masalah tersebut," ujarnya.
Kepala Madrasah Marni telah lama mengantisipasi hal ini . Olehnya itu menuturkan bimbingan diberikan secara kelompok berdasar kelasnya. Adapun pembimbingnya adalah guru-guru yang kompeten di bidangnya, yaitu seperti guru Qurhas atau semua guru PAI Neng Ratna,Ilhami dan Darmawati. Pembimbingan siswa kelas 7,8 dan 9 secara bergantian sesuai jadwal yang disusun oleh wali kelas masing-masing.
“Saya sangat setuju bila siswa yang belum lancar membaca Al-Qur’an diberi waktu khusus untuk dibimbing di madrasah. Biasanya siswa yang sudah seusia anak MTs sudah malu belajar di lingkungannya karena sudah besar, kalau diajari di madrasah kan ada teman yang seusianya jadi mereka tidak malu belajar,” jelasnya.
Dan yang paling terpenting dalam hal ini kata Syamsuddin usai memberi bimbingan terhadap 4 orang siswa kelas 9 tersebut menyarankan bahwa
Strategi dalam mengatasi kesulitan belajar membaca Al-Qur'an adalah dengan cara melakukan rutinitas peninjauan siswa yang kurang fasih, mendemostraskan bacaan-bacaan Al-Qur'an sesuai Tajwid, melakukan pembiasaan membaca Al-Qur'an, memberi motivasi kepada siswa, melakukan latihan membaca Al-Qur'an terutam setelah sholat Dhuha'. (Dar/AFS)