Kindang, (Humas Bulukumba) - Wali kelas 3 Nurul Insani Mis As' Adiyah Kindang mengajarkan kepada peserta didik tentang literasi membaca dikelas 3. Senin (28/11/2022).
Literasi adalah kemampuan dalam membaca dan menulis. Dimana membaca dapat diartikan sebagai proses menerjemahkan lambang-lambang bahasa hingga diproses menjadi suatu pengertian.
Sedangkan menulis berarti mengungkapkan pemikiran dengan mengukirkan lambang-lambang bahasa hingga membentuk suatu pengertian.
"Kegiatan literasi di sekolah beserta penjelasannya yang terakhir adalah menyimak gambar seri yang ditampilkan oleh guru. Kemudian, peserta didik wajib menuliskan arti gambar tersebut dalam bentuk cerita," ungkap Nurul.
Dikatakan Nurul, seperti yang kita ketahui, kini literasi telah menjadi salah satu parameter penilaian terhadap peserta didik dan sistem belajar yang diberikan oleh guru di kelas.
"Kegiatan hari ini yang pertama sebelum melakukan pembelajaran mengenai pengenalan huruf, suku kata dan menyimak teks bacaan yang di bacakan didepan peserta didik terlebih dahulu dilakukan doa bersama dan membaca surah surah pendek," jelasnya.
Lebih lanjut mengatakan, kegiatan inti atau materi pertama yaitu pengenalan huruf peserta didik ditunjuk dan menyebutkan huruf yang ada didepan papan tulis penentuan point' tergantung seberapa banyak huruf yang peserta didik ketahui.
"Materi kedua mengenai suku kata peserta Didik di harapkan dapat membaca suku kata yang ada di depan papan tulis, point' juga di tentukan seberapa pasif peserta didik dalam membaca suku kata yang guru tanyakan," tuturnya.
Ia menambahkan, materi ketiga yaitu peserta didik diharapkan mampu menyimak materi yang di bacakan oleh guru didepan kelas, dan menjawab pertanyaan yang di ajukan oleh guru sesuai dengan teks bacaan yang telah di bacakan.
Nurul menuturkan, point penilaian dari materi kegiatan ini seperti pada materi 1 dan 2 yaitu sejauh mana peserta didik dapat menangkap, menjawab dan memahami apa yang di paparkan oleh guru didepan kelas.
"Tujuan untuk mengambil pembelajaran metode ini adalah untuk mengetahui tingkat kesulitan membaca peserta didik, dapat mengukur sejauh mana ia memahami dan menyimak suatu bacaan," tutupnya. (Mhr/Fian)