Tenaga Ahli Menag RI, Gus Hasan Buka Pelatihan Sertifikasi Pembimbing Manasik Haji Angkatan X

Makassar, HUMAS KEMENAG — Tenaga Ahli Menteri Agama Ri, H. Hasanuddin Ali, atau akrab disapa Gus Hasan resmi membuka pelatihan Sertifikasi Pembimbing Manasik Haji Angkatan X (Mandiri) Tahun 2024, Jumat 18 Aktober 2024.

Kegiatan yang terselenggara atas kerja sama Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar (UINAM) bersama Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Sulsel ini diikuti 100 peserta, dan berlangsung selama 7 hari mulai 18 – 25 Oktober 2024 di Asrama Haji Sudiang Makassar.

Gus Hasan dalam sambutannya mengatakan  pelatihan sertifikasi mandiri angkatan X ini adalah merupakan kolaborasi yang sangat baik antara UIN Makassar dengan Kanwil Kemenag Sulsel. 

“Yang pegang umatnya adalah Kanwil dan yang pegang ilmunya adalah UIN. Kalau dikawinkan itu sebuah kekuatan yang luar biasa. Antara ilmu dan umat menyatu,” kata Gus Hasan.

Selanjutnya, kepada penyelenggara kegiatan, ia berpesan agar kolaborasi yang dilakukan antara UIN dan Kemenag Sulsel ini dipertahankan, bahkan terus ditingkatkan.

Esensi pembimbing dan petugas haji, sambung Gus Hasan adalah melayani. “Kata kuncinya adalah melayani, semakin baik kita melayani jemaah, maka semakin baik pula kesempatan jemaah haji mendapatkan predikat haji mabrur,” ucapnya.

Dia kemudian mencontohkan pelaksanaan haji tahun 2024 yang merupakan indeksnya tertinggi sepanjang sejarah pelaksanaan ibadah haji degan kuota normal. 

“Prestasi ini tentu kata kuncinya adalah pembimbing haji kita sangat mumpuni dengan sertifikasi yang dimiliki. Itulah kenapa kita ingin memastikan kualitas petugas haji kita bagus,” tandasnya.

Sebelumnya, Kepala Bagian Tata Usaha Kanwil Kemenag Sulsel, H. Aminuddin, mewakili Kakanwil dalam sambutannya mengungkapkan bahwa pelatihan sertifikasi ini telah berlangsung sejak tahun 2015 dan pelaksanaanya memang harus kolaboratif antara UIN dengan Kanwil Kemenag Sulsel.

“Pelatihan sertifikasi bagi pembimbing ibadah haji ini memang harus dikerjasamakan karena memang persyaratannya hanya dapat dilakukan oleh Perguruan Tinggi yang memiliki prgoram studi Haji dan Umrah bekerja sama dengan Kementerian Agama,” ungkapnya.

Sertifikasi ini sangat penting, tutur Aminuddin, karena menyangkut  layanan kepada jemaah, terutama dari aspek ibadah, dimana jemaah yang dihadapi sangat heterogen dengan karaketer dan latar belakang pendidikan yang berbeda-beda. 

“Nah, melalui pelatihan ini diharapkan calon pembimbing haji dapat mengetahui tips, trik dan strategi menghadapi jemaah yang heterogen itu,” pungkasnya.

Pelatihan sertifikasi ini turut dihadiri  Wakil Rektor II UIN Alauddin Makassar, Dr. Andi Aderus, Dekan FDK UIN Makassar, Prof Abd. Rasyid Masri, Kepala Bidang PHU Kanwil Kemenag Sulsel H.Ikbal Ismail.

Adapun peserta pelatihan ini, selain dari  Sulsel , juga dari Sulbar, Sulteng, Sulut, dan Gorontalo. Bahkan ada dari luar Sulawesi, seperti Kaltim, NTT, Maluku, dan Papua. (AB)


Wilayah LAINNYA