Penyuluh Agama KUA Palakka Kunjungi Lapas Kelas II A Watampone

Watampone- (Humas Bone) – Penyuluh Agama dari Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Palakka, KUA Kecamatan Amali, dan KUA Kecamatan Tanete Riattang Timur melakukan kunjungan ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Watampone pada hari Kamis, 19/09/2024. Tujuan dari kunjungan ini adalah untuk memberikan penyuluhan dan pembinaan spiritual kepada para narapidana, baik pria maupun wanita, sebagai bagian dari upaya rehabilitasi mereka sebelum kembali ke masyarakat, Sabtu, (21/09/2024).

Dalam kegiatan pembinaan tersebut, para narapidana dipisahkan berdasarkan jenis kelamin, dengan narapidana pria dibina oleh penyuluh pria, sementara narapidana wanita dibina oleh penyuluh wanita. Hal ini dilakukan untuk memastikan kenyamanan serta efektivitas dalam proses bimbingan. Syahrir, selaku Penyuluh Agama KUA Palakka, memimpin sesi penyuluhan dengan metode ceramah tatap muka yang diikuti dengan sesi tanya jawab, menciptakan suasana interaktif di antara peserta.

Selain ceramah, para narapidana dikelompokkan berdasarkan kebutuhan mereka. Beberapa narapidana mengikuti kelompok belajar mengaji, sementara lainnya berada dalam kelompok yang mempelajari Fiqh, guna mendalami aspek-aspek hukum Islam yang relevan bagi kehidupan sehari-hari. Pembagian kelompok ini bertujuan untuk memberikan bimbingan yang lebih terfokus dan sesuai dengan kebutuhan masing-masing narapidana.

Usai sesi penyuluhan, Muh. Amir, salah satu penyuluh dari KUA Palakka, meluangkan waktu untuk berbincang dengan beberapa narapidana. Dari hasil percakapan tersebut, diketahui bahwa jumlah narapidana di Lapas Watampone mencapai sekitar 400 orang, dengan kasus-kasus yang beragam, mulai dari narkoba, pembunuhan, penganiayaan, hingga penipuan dan perjudian. Hal ini menunjukkan betapa kompleksnya permasalahan yang dihadapi para narapidana.

Peran penyuluh agama dalam lembaga pemasyarakatan sangat penting, terutama untuk memberikan dasar-dasar spiritual yang kuat bagi para narapidana. Melalui bimbingan ini, diharapkan para narapidana mendapatkan bekal ilmu agama yang cukup sebagai pondasi diri saat menjalani kehidupan setelah mereka bebas nanti. Pembinaan ini diharapkan mampu membantu narapidana dalam proses rehabilitasi mental dan spiritual mereka. (Amir/Ahdi)


Daerah LAINNYA