Makassar, (Humas Pinrang) - Guru Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) MTsN Pinrang, Hairuddin mengikuti pelatihan reguler Blended Learning mulai tgl, 18 s.d 20 September 2024 di Balai Diklat Keagamaan (BDK) Makassar dan tgl. 24 s.d 26 September 2024 secara daring. Guru IPS dengan sapaan Udin tersebut tergabung dengan 29 peserta lainnya dari Sulawesi Tenggara (Sultra) dan Sulawesi Barat (Sulbar). Kamis, (19/09/2024)
Peserta dari MTsN Pinrang Hairuddin sangat senang dirinya ditunjuk mewakili mata pelajaran (Mapel) IPS Dan bergabung dengan 29 peserta lainnya.
"Alhamdulillah saya merasa bahagia bisa mewakili guru IPS yang ada di lingkungan Kemenag Kabupaten Pinrang, semoga dengan pelatihan ini dapat memperdalam ilmu dan mengaplikasikan di MTsN Pinrang," ujarnya
Arsyad, selaku Ketua Panitia kegiatan pelatihan menyampaikan selamat datang kepada seluruh peserta di BDK Makassar dan selamat mengikuti kegiatan. Ia mengharapkan agar seluruh peserta benar – benar memanfaatkan waktu dan kesempatan untuk belajar dan menimba ilmu yang sangat diperlukan oleh guru guna meningkatkan profesionalitas guru dan keterampilan dalam mengajar.
Pemateri pelatihan diantaranya adalah Rawati, Pemateri mengisi materi diantaranya Building Learning Commitment (BLC) merupakan suatu proses membangun komitmen dalam mengikuti proses belajar secara individual, kelompok maupun bersama secara menyeluruh dalam upaya mengembangkan wawasan, intelektual maupun emosional. Diharapkan seluruh peserta mampu menguasai dan membuat media pembelajaran yang menarik melalui konten video, presentasi menarik menggunakan aplikasi popular dan mampu membuat kelas online menggunakan aplikasi popuar saat mengikuti pelatihan maupun sesudahnya. Peserta juga dimintai harapan mereka terkait pelatihan dan pembelajaran yang mereka akan laksanakan.
Kepala MTsN Pinrang menyampaikan dukungan penuh kepada Hairuddin untuk mengikuti pelatihan di BDK Makassar Seluruh guru MTsN Pinrang diharapkan selalu mengikuti kegiatan untuk meningkatkan kemampuan dan profesionalitas guru. “Kami mendukung dan memfasilitasi seluruh guru untuk mengembangkan diri mengikuti pelatihan, workshop, atau kegiatan pengembangan diri lainnya sehingga hasilnya diharapkan bisa meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas dan hasil belajar siswa” kata Idhan Galib. (Ilham/Literasi)
