Kepala Seksi PAI Kemenag Bone Buka Pelatihan Implementasi Kurikulum Merdeka Berbasis Komunitas

Watampone, (Humas Bone) - Kepala Seksi Pendidikan Agama Islam (PAI) Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bone, Taufiq Raden, mewakili Plt. Kepala Kantor Kemenag Bone, membuka secara resmi Pelatihan Implementasi Kurikulum Merdeka Berbasis Komunitas di Wilayah Kerja Kementerian Agama Kabupaten Bone, Provinsi Sulawesi Selatan. Kegiatan ini berlangsung di Aula Kantor Kemenag Bone, Jl. Ahmad Yani No. 5, pada Jumat (12/7/2024).

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Balai Diklat Keagamaan (BDK) Makassar dan dihadiri oleh Kasi PD. Pontren Kemenag Bone, Salahuddin Siata, Ketua Panitia, Rosnani, Analis Kepegawaian, Hj. Hudayah, serta 30 peserta yang terdiri dari unsur Pengawas Madrasah, Kepala Madrasah, Dosen, Guru, dan pelaksana Seksi Pendidikan Madrasah.

Dalam laporannya, Rosnani menyampaikan bahwa pelatihan ini akan berlangsung tanggal 12 Juli hingga 17 Juli 2024. Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan kemandirian kepada madrasah dalam mengelola pendidikan dan pembelajaran, serta meningkatkan kualitas dan daya saing madrasah sesuai dengan tuntutan kompetensi. Program pelatihan ini mencakup 64 jam materi.

Peserta yang telah mengikuti proses pelatihan ini akan diberikan sertifikat dengan kualifikasi "Telah Selesai Mengikuti" program pelatihan teknis yang ditandatangani oleh Kepala Balai Pendidikan dan Pelatihan Keagamaan Makassar.

Dalam sambutannya, Taufiq Raden menyatakan apresiasi terhadap pelaksanaan kegiatan ini. "Kami sangat respek terhadap adanya kegiatan ini, kita diberikan kepercayaan untuk melaksanakan diklat di wilayah kerja kita sendiri. Kami berharap para peserta mengikuti dengan seksama," ujarnya.

Taufiq juga menjelaskan bahwa Kurikulum Merdeka merupakan solusi dari kurikulum darurat COVID-19. Yang kita kenal dengan kurikulum literasi dan numerasi "Ketika COVID-19 dinyatakan selesai, maka keluarlah Kurikulum Merdeka, "tambahnya.

"Kurikulum merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakulikuler yang beragam dimana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan komptensi. Guru memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat ajar sehingga pembelajaran dapat sesuai dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik."jelas Taufiq.

Komunitas pada platform Merdeka Mengajar, lanjut Taufiq, adalah wadah bagi guru untuk berbagi praktik baik dan sarana belajar serta berdiskusi. "Terima kasih kepada BDK Makassar diharapkan dengan kegiatan ini, kompetensi para guru dapat meningkat dan memahami Kurikulum Merdeka," tuturnya.

Taufiq juga mengingatkan peserta untuk menjaga kedisiplinan dan mematuhi aturan yang ditetapkan oleh panitia selama kegiatan berlangsung. (Hamid)


Daerah LAINNYA