Makassar, HUMAS KEMENAG - Kepala Bidang Urusan Agama Islam (Urais) Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan, H. Wahyuddin Hakim pimpin tim gabungan Kemenag dan UIN Alaudin Makassar lakukan pengukuran arah kiblat musallah Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar, Minggu 30 Juni 2024.

Pada kunjungan ini, tim kalibrasi melakukan pengukuran arah kiblat di dua musallah Bandara yang saat ini digunakan, yakni musallah di ruang tunggu keberangkatan, dan musallah di tempat check in lantai 3 gedung baru Bandara yang baru saja diresmikan penggunaaanya pada tanggal 26 Juni 2024.

Guna memastikan arah kiblat di musallah Bandara Sultan Hasanuddin ini benar-benar tepat dan presisi, tim Kemenag dan UIN menggunakan 2 alat berbeda, yaitu teodolit dan kiblat tracker.

"Ikhtiar kita melakukan pengukuran ini untuk memberi kepastian bahwa arah kiblat di musallah bandara sudah tepat, untuk itu dalam pengukuran ini kita gunakan 2 alat, yaitu teodolit dan kiblat tracker," ucap Wahyuddin Hakim.

Sementara itu, Terminal Manager Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, Teuku mengatakan bahwa kalibrasi arah kiblat musallah ini penting dilakukan untuk memastikan segala fasilitas yang ada di Bandara Sultan Hasanuddin telah sesuai stadar operasional prosedur (SOP).

"Kami mengundang tim kalibrasi Kemenag dimaksudkan untuk memastikan segala fasilitas di Bandara ini seperti musallah, sudah sesuai SOP dan kaidah astronomi agar penumpang tidak ada keraguan dalam melaksanakan salat," jelas Teuku.

Saat ini, lanjut Teuku, Bandara Sultan Hasanuddin memiliki dua musallah yang diopersikan, yaitu di tempat check in lantai 3 dan ruang tunggu keberangkatan. Dua musallah lainnya dalam tahap konstruksi dan segera dioperasikan.

"Nanti di tempat check in lantai 2 ada satu lagi musallah, dan satunya lagi di gedung kedatangan, jadi di Bandara ini nantinya ada 4 musallah. Tentu sebelum dioperasikan, arah kiblatnya kita ukur terlebih dahulu," sebutnya.

Adapun anggota tim gabungan yang diturunkan melakukan pengukuran ini, yakni Ketua Tim Kemasjidan Bidang Urais Kanwil Kemenag Sulsel, Muh. Nur bersama Acep Atin Sumirat, serta Muh. Rasywan Syarief dan Fathur Rahman Basir, Dosen Ilmu Falak UIN Alaudin Makassar. (AB)