Makale, (Humas Tator) - Kakan Kemenag H.Muhammad,M.Ag bersama sejumlah pengurus Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Kab.Tana Toraja, menyambangi Rumah Jabatan Bupati guna melakukan audiensi dengan Bupati Niicodemus Biringkanae. (Jumat, 19/01).
Mengawali dialog, Pdt.Yonan Tadius memaparkan maksud dan tujuan kedatangan Kakan Kemenag bersama pengurus FKUB, yakni menyampaikan rencana pengusulan Kabupaten Tana Toraja untuk mendapatkan harmony award dan rencana pembangunan kantor FKUB di Tana Toraja. Pdt.Yonan yang menjabat sebagai Ketua FKUB Tana Toraja, kemudian mempersilahkan Kakan Kemenag untuk memaparkan lebih detail mengenai kedua hal dimaksud.
"Pak bupati, dengan melihat kondisi kerukunan dan keharmonisan masyarakat Tana Toraja, serta seluruh kegiatan-kegiatan keagamaan yang dilaksanakan selama ini, seperti pelaksanaan safari Ramadhan, safari Natal, jambore nasional Gereja Toraja dan program umrah bagi kaum duafa, serta berbagai acara keagamaan lainnya yang banyak melibatkan Pemda Tana Toraja, maka kami memandang bahwa Tana Toraja sangat layak mendapatkan harmony award, dan segala dokumen pendukung telah dituangkan dalam proposal yang akan disampaikan ke FKUB pusat", jelas Muhammad.
H.Muhammad yang melakukan kunjungan ke FKUB pusat dan Kantor Kementerian Agama RI di Jakarta beberapa waktu lalu, lantas menyebutkan angka 1,6 milyiar rupiah yang siap digelontorkan oleh FKUB pusat ke Tana Toraja untuk pembangunan kantor FKUB. "Alhamdulillah pak bupati, kami dijanjikan anggaran sebesar 1,6 milyiar dari FKUB pusat, dengan 1 syarat bahwa pemerintah daerah bersedia menyiapkan lahan minimal 500 meter persegi untuk lokasi pembangunan kantor, untuk itu kami memohon arahan dari bapak bupati", tuturnya.
Bupati Ir.Nicodemus tidak lantas menanggapi, sejenak ia kelihatan menghela nafas panjang, mungkin ia sedang berpikir meramu kalimat yang pas untuk tidak mengatakan iya atau tidak. Forum audiensipun mendadak hening. Bupati Nicodemus lantas mengatakan bahwa di Bonggakaradeng sana masih banyak tanah kosong. Sontak peserta audiensi terbahak-bahak, mengingat jarak dan waktu tempuh dari kota Makale ke Bonggakaradeng sekitar 4 jam lewat perjalanan darat.
"Terimakasih atas inisiasi yang telah dilakukan oleh rekan-rekan. Apa yang dilihat sekarang ini tidak bisa saya banggakan sebagai prestasi saya, tapi rakyatlah yang berhak menilai, karena yang melihat, merasakan dan menikmati arti dari kerukunan itu adalah rakyat Tana Toraja", ungkap Bupati menanggapi usulan pemberian Harmony Award.
Bupati kelahiran 63 tahun silam yang dikenal senang bergurau ini, kemudian menyoroti tentang kedudukan lembaga FKUB yang dilihatnya sebagai suatu forum yang tidak hanya sekedar forum, tetapi harus bisa menghasilkan kebijakan-kebijakan yang membuatnya memiliki posisi tawar. "Gedung kantor itu hanya persoalan material, esensinya adalah bagaimana membuat forum ini tidak seperti lembaga-lembaga biasa. Kedudukan lembaga ini yang lebih penting. Usulan ini kita akan respon, tapi yang utama adalah kita harus pahami kenapa forum ini mesti ada, terutama outputnya berupa kebijakan-kebijakan yang bisa bersinergi dengan lembaga-lembaga adat", jelas Nico
Diakhir arahannya, Bupati Tana Toraja yang mencanangkan dan mempopulerkan semboyan getaran sukma ilahi dan peduli sesama ini, memberi harapan untuk membuka ruang diskusi lebih lanjut diwaktu yang akan datang mengenai penyediaan lahan untuk kantor FKUB Tana Toraja sembari berpesan agar forum ini untuk lebih konsen dulu pada apa makna, esensi dan peran dari kehadiran FKUB itu sendiri di Tana Toraja.
Audiensi ini diakhiri dengan penandatanganan proposal oleh Bupati, mengenai pengusulan Kab. Tana Toraja untuk mendapatkan Harmony Award, dimana proposal ini adalah merupakan hasil rembukan dan persetujuan dari tokoh-tokoh agama dengan FKUB dan Kantor Kementerian Agama Kab. Tana Toraja. (AB/arf)