Malakaji (Humas Gowa). Pondok Pesantren Babussalam Arrahmah Gowa menjadikan tradisi Ngaji Kitab sebagai program utama dalam pembinaan keilmuan dan karakter santri. Setiap subuh, pimpinan pondok dan para pembina pesantren secara rutin memberikan pengajian kitab kuning yang merupakan warisan ulama salaf.
Kitab-kitab yang diajarkan meliputi Fathul Qarib (Syaikh Muhammad bin Qasim Al-Ghazi), Safinatun Najah (Syaikh Salim bin Sumair Al-Hadrami), Bulughul Maram (Ibnu Hajar Al-Asqalani), Riyadhus Shalihin (Imam Nawawi), dan Ta'limul Muta'allim (Syaikh Burhanuddin Az-Zarnuji).
Pengajian ini dilaksanakan setiap selesai shalat subuh hingga pukul 06.00 WITA. Tradisi ini menjadi salah satu ciri khas Pondok Pesantren Babussalam Arrahmah dalam membangun dasar-dasar keislaman santri secara komprehensif.
Pimpinan Pondok, Muhammad Alimuddin Usman, menjelaskan, Kamis, (28/11/2024) bahwa pengajaran kitab kuning bertujuan untuk menjaga kesinambungan tradisi keilmuan Islam sekaligus membekali santri dengan pemahaman agama yang kokoh.
"Ngaji kitab kuning adalah pondasi penting dalam pembentukan karakter santri. Selain memperkuat akidah, ibadah, dan akhlak, tradisi ini juga mengajarkan santri untuk menghormati warisan para ulama dan mengaplikasikan ilmu dalam kehidupan sehari-hari," ungkapnya.
Santri dan pembina menyambut program ini dengan antusias. Mereka merasakan manfaat besar dalam memperdalam ilmu agama, sekaligus mendekatkan diri kepada Allah melalui tradisi yang sarat hikmah ini.
Pondok Pesantren Babussalam Arrahmah berharap, tradisi ngaji kitab ini dapat terus berkembang sebagai bagian dari upaya mencetak generasi Islami yang cerdas dan berakhlak mulia.(Alim/OH)