Suharto, Paparkan Pembelajaran Gasing IKN MAN Pinrang

Suharto, Paparkan Pembelajaran Gasing IKN MAN Pinrang

Paleteang, (Humas Pinrang) – Salah satu pendukung dalam menentukan keberhasilan pembelajaran adalah proses pembelajaran itu sendiri. Pada kegiatan workshop implementasi kurikulum nasional (IKN) MAN Pinrang menyuguhkan menyuguhkan pembelajatan gasing atau dikenal dengan pembelajaran gampang, asyik dan menyenangkan. Pada materi tersebut dibawakan oleh Wakil Kepala MAN Pinrang Bidang Kurikulum H. Suharto. Kamis lalu, (18/07/2024)

Doktor bidang pendidikan agama Islam memaparkan tentang sejarah pembelajaran yang ditemukan oleh Profesor Yohanes Surya yang membimbing anak-anak dipedalaman Papua untuk menjadi pintar pada bidang matematika.

 “Jadi metode pembelajaran gasing ini ditemukan oleh Profesor Yohanes Surya yang membimbing anak-anak yang kurang dari segi pengetahuan yang ada dipedalaman Papua. Sehingga pembelajaran ini menjadi pembelajaran yang gampang asyik dan menyenangkan.” Ungkapnya

Selain itu H. Suharto juga menjelaskan tentang prinsip dasar pendidik yakin memberikan pujian, berpikir bahwa semua anak pintar, seorang pendidik harus punya optimis dalam mengajar dan memiliki kasih saying.

 “Pada pelaksanaan pembelajaran terdapat empat prinsip dasar pendidik yaitu, pertama, berikan pujian ketika siswa mampu menghitung atau melakukan sesuatu. Pujian diberikan sesering mungkin. Kedua, dalam pikiran kita setiap anak yang kita ajar adalah anak yang pintar. Tidak ada anak yang bodoh. Ketiga, Selalu punya sikap optimis dalam belajar. Ketika mulai lesu, ingat bahwa kita sedang membangun SDM masa depan. Keempat, memiliki kasih sayang dalam mengajar dan biarlah siswa merasakan kasih sayang kita sebagai seorang guru.” Tambahnya

Diakhir materinya, Wakamad Kurikulum MAN Pinrang ini mengajar kepada seluruh guru MAN Pinrang untuk senantiasa mengajar dengan menggunakan pembelajaran gampang, asyik dan menyenangkan (Gasing).

 “Terakhir saya ingin mengajak kepada Bapak/Ibu untuk menerapkan pembelajaran gampang, asyik dan menyenangkan. Pembelajaran yang lama seperti marah-marah, selalu menganggap bahwa gurulah yang maha benar itu kita tinggalkan karena sejatinya bukan lagi zamannya dan mari kita berusaha melakukan yang terbaik untuk generasi kita selanjutnya.” Tutupnya (Musakkir/Lentera)


Daerah LAINNYA