Tanete Riattang, (Humas Bone)- Bimbingan Konseling dalam sistem pendidikan di Indonesia beberapa kali mengalami perubahan nama. Pada kurikulum 1984 semula disebut Bimbingan dan Penyuluhan (BP), kemudian pada Kurikulum 1994 berganti nama menjadi Bimbingan dan Konseling (BK) sampai dengan sekarang.
Majemuknya siswa dimasa tumbuh dan kembang sesuai tingkatan usia, menjadikan BK sebagai ruang fasilitasi untuk mengantar siswa mencapai tingkat perkembangan yang optimal.
Di MAN 2 Bone sendiri, peran guru BK sangat penting dan dibutuhkan. Ridwan Rahmat selaku guru BK, kerap melakukan pendekatan humanis dalam memberi pelayanan kepada siswa.
Dalam menghadapi siswa yang terlambat datang ke madrasah misalnya, Selasa, 28 Februari 2024, Ridwan Rahmat selalu memberi reward berupa nasehat dan punishment berupa kerja ringan seperti memungut sampah di sekitar madrasah.
Pendekatan humanis yang ditunjukkan Ridwan Rahmat, sejatinya guru BK berlaku pada siswa. Seorang guru BK adalah fasilitator bagi seluruh siswa agar dapat berkembang dengan normal, memiliki mental yang sehat, dan memperoleh dasar keterampilan dalam hidupnya. (Daud/Ayyub)