Arafah, (31/8) - Sebanyak 450 Jemaah ditambah 5 Petugas Haji Kloter 2 UPG-Makassar saat ini, Kamis (31/8/2017) sedang berada di Arafah yang berjarak sekitar 25 km dari kota Makkah Arab Saudi, guna mengikuti prosesi puncak ibadah haji yakni Wukuf di padang Arafah.
Jemaah yang terdiri dari 183 JCH asal Kab. Bantaeng, 253 JCH asal Kab. Soppeng dan 14 JCH asal Kota Makassar ini berkumpul bersama jutaan jemaah calon haji lainnya dari seluruh penjuru dunia.
Menurut hasil entri kedatangan di Arafah yang disampaikan oleh Petugas TPIHI yang juga Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Bantaeng, Bapak H. Muhammad Yunus, dari 450 jemaah Kloter 2 UPG tersebut, 2 orang diantaranya di safari wukufkan oleh petugas KKHI (Klinik Kesehatan Haji Indonesia) Daker Makkah menuju Arafah dengan menggunakan Ambulance, sementara 2 orang jemaah lainnya mengikuti Tarwiyah ke Mina sebelum wukuf.
Mereka yang sakit itu akan berada di Arafah dan beberapa menit kemudian akan dipulangkan kembali ke KKHI.
Setelah wukuf, Kamis malam seluruh jemaah akan bergerak ke Muzdalifah dan selanjutnya tengah malam menuju ke Mina.
Setelah wukuf, Kamis malam seluruh jemaah akan bergerak ke Muzdalifah dan selanjutnya tengah malam menuju ke Mina.
Hingga saat ini, Indonesia menjadi negara pengirim jemaah haji terbanyak sedunia yaitu 221.000 jemaah. Sedangkan 4 Negara dengan jemaah haji terbanyak lainnya adalah Pakistan 179.000 jemaah, India 170.000 jemaah. Selanjutnya adalah Bangladesh 128.000 jemaah dan Nigeria 95.000 jemaah.
Fakta lain yang membanggakan, meski Indonesia dengan negara jumlah jemaah terbanyak tapi Jemaah haji Indonesia terkenal tertib, rapi, dan sopan.
Untuk mengatur pergerakan jemaah ke lokasi lontar jumrah (jamarat), Pemerintah Arab Saudi telah membuat jadwal larangan melontar jumrah demi keselamatan dan ketertiban dan jemaah harus mematuhi aturan melontar jumrah di tengah kepadatan Mina.
Jemaah sebelum berangkat ke jamarat, harus memperhatikan sinyal lampu, merah atau hijau.
Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah siap melayani jemaah di Arafah dan Mina. Semua petugas kesehatan dapat menjalankan tugasnya secara terintegrasi dan tersistem dalam satu kesatuan komando Armina.
Selain itu, juga telah disiapkan layanan kesehatan mobile melalui pos pos pelayanan kesehatan yang ada di Arafah, Musdalifah dan Mina. Pelayanan kesehatan ini melibatkan tenaga kesehatan yang terhimpun dalam Tim Promotif-Preventif, Tim Gerak Cepat dan Tim Kuratif-Rehabilitatif.
Jumlah data jemaah haji Indonesia yang meninggal dunia sejak dari embarkasi dan Saudi Arabia berjumlah 165 orang.
Demikian Informasi dari Biro Humas Data dan Informasi Kementerian Agama bersama Tim Komunikasi Pemerintah Kemkominfo. (mhd/arf)