Bantaeng (Humas Bantaeng) Seksi Bimas Islam bersama Penyelenggara Zakat dan Wakaf Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bantaeng menggelar rapat kerja dalam satker Bimas Islam, Rabu, 27 Juli 2022, di aula Kantor Kementerian Agama Kab.Bantaeng.
Dalam laporannya Kepala Seksi Bimas Islam, Sopyan Y, menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah satu terobosan dari Kepala Kantor Kemenag Bantaeng, H.Muh.Ahmad Jailani, untuk melaksanakan rakor model baru khususnya satker bimas Islam dengan melibatkan semua unsur terkait, adapun Tema rakor adalah mewujudkan KUA sebagai pusat layanan keagamaan yang prima, kredibel, dan moderat guna meningkatkan kualitas umat beragama, sedangkan maksudnya untuk membangun kesepahaman dan komitmen dalam meningkatkan kinerja dan pelayanan kepada masyarakat, dengan tujuan mewujudkan KUA pusaka dalam bentuk profesionalisme SDM KUA,penguatan data keagamaan dan peningkatan layanan masyarakat.
Lanjut Kasi Bimas Islam, adapun peserta rakor adalah kepala KUA, Penyuluh Agama PNS dan Non PNS, penghulu, staf seksi Bimas Islam dan penyelenggara zakat wakaf.
Kepala Kantor Kemenag Kab. Bantaeng, H. Muhammad Ahmad Jailani, dalam arahannya menyampaikan, bersyukur di hari ke 91 sejak dilantiknya sebagai kepala Kantor, niatnya untuk bertemu jajaran bimas Islam secara formal terwujud. Selanjutnya beliau menyampaikan, Pertama kita adalah satu kesatuan, dalam keluarga besar Kementerian Agama sehingga harus selalu bergandengan tangan, walau tetap berbeda dalam hal tertentu. Kedua, revitalisasi KUA adalah program prioritas Menteri Agama tahun 2022 adalah hal yang penting di mana fungsi KUA bukan lagi sekedar mengurus nikah dan rujuk tetapi semua informasi fungsi-fungsi kementerian agama ada di KUA, sehingga semua unsur dapat melaksanakan pelayanan prima kepada masyarakat dengan memaksimalkan pelaksanaan tupoksi masing-masing.
Lebih lanjut H. Muhammad Ahmad Jailani juga memberikan motivasi kepada Penyuluh Agama Islam Non PNS agar tetap bersemangat dalam menjalankan amanah yang diterima dan mampu berinovasi. Tak kalah pentingnya penyuluh harus mempunyai kemampuan menyusun dan menetapkan materi bimbingan berbasis media, baik cetak maupun elektronik dengan mengoptimalkan kekuatan sosial budaya masyarakat.
Kemudian H. Muhammad Ahmad Jailani, kembali mengingatkan pentingnya moderasi beragama, karena yang paling mudah disulut adalah hal yang dibingkai dalam bahasa agama dan kita ada didalamnya.
Dan hal yan pentingnya lainnya saling mendukung digitalisasi data termasuk data pelaksanaan tugas dan dokumentasi kegiatan dalam bentuk laporan. Termasuk pentingnya mengupgrade kemampuan penguasaan IT karena saat sekarang ini sudah zaman digitalisasi.
Di akhir pertemuan ini, Kakan Kemenag sangat berharap agar membangun kerjasama yang baik untuk menyukseskan Event Pekan Merdeka Toleransi Sulsel tahun 2022, begitupun dengan event-event lainnya.
Rakor dilanjutkan dengan pemaparan rencana strategis seksi Bimas Islam dan penyelenggara zakat wakaf serta berdiskusi.