Maros (Humas Maros)-Stunting memang masalah, tetapi kemudian mengatasinya juga merupakan tanggung jawab bersama. Terlebih, menjadikan generasi lebih sehat melalui optimalisasi perkembangan dan pertumbuhan anak adalah cita-cita hebat. Dan ini tentu butuh kerja sama yang erat.
Atas dasar menyiapkan generasi lebih unggul berbasis ketahanan keluarga, Kemenag Maros melalui UPZ (Unit Pengumpul Zakat) dan DWP (Dharma Wanita Persatuan) mencoba melakukan upaya: turun langsung, dekat dengan masyarakat terdampak.
Sasaran enam desa: Desa Bontomatene, Tenrigangkae di Kecamatan Mandai, Desa Lekopancing dan Desa Kurusumange di Kecamatan Tanralili. Untuk di Kecamatan Bantimurung, sasaran program terkhusus untuk Kelurahan Leang-leang dan Kalabbirang.
Langkah riil, Kemenag Maros melalui Seksi Bimas Islam via penyuluh agama di tiga KUA tersebut di atas juga telah melakukan pendampingan selama tiga bulan terakhir. Kepada para keluarga terdampak dan untuk Balitanya, para penyuluh agama ini menyisihkan waktu: rutin mengunjungi sembari memberi edukasi. Bahkan menyajikan gizi dengan langsung memasakkan.
Berada di rumah Muhammadong, di Kelurahan Leang-leang Kecamatan Bantimurung, Selasa (6/6/2023) siang, rombongan Kemenag Maros mengawali susur desa untuk menyalurkan bantuan.
Disambut warga, jajaran KUA Bantimurung, Lurah Leang-leang Suherman, dan Sekretaris Camat Bantimurung Isdarjid Majid, prosesi penyerahan bantuan diiringi kata sambutan.
Penyuluh Agama Hamzah Ahmad, memberi pengantar, kemudian Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakankemenag) Kabupaten Maros Muhammad, menyampaikan bahwa ini merupakan silaturahmi.
“Ini silaturahmi. Memastikan bantuan tepat sasaran. Membangun sinergitas mengatasi stunting hingga level bawah. Kalau jumlahnya tidak seberapa.
“Sekarang DWP yang ambil bagian. Mendatangi langsung keluarga yang belum beruntung. Kita berharap, suatu saat mereka menjadi orang-orang penting. Karena ke depan kita tidak tahu. Kami hanya menyugesti. Doa kita semua, dan kita harus selalu saling mendoakan,” jelas Kakankemenag Muhammad.
Setelah kata sambutan ini, Ketua DWP Kemenag Maros Ny. Wahidah Muhammad, menyerahkan langsung bantuan: susu, kue, dan beberapa nutrisi untuk balita.
Beberapa saat kemudian, Ny. Wahidah kemudian menyuapi dua Balita dengan keibuan. Sisi kiri kanan, para ibu dengan Balita di pangkuan juga melakukan hal serupa.
Sebelumnya jelang acara penyerahan bantuan berlangsung, para penyuluh agama KUA Bantimurung datang terlebih dahulu: memasak dengan kandungan nutrisi yang telah ditetapkan tim kesehatan.
Kepala KUA Kecamatan Bantimurung Muhammad Tang menguatkan informasi, bahwa para penyuluh agama rutin melakukan kunjungan di keluarga dampingan.
Selesai di Kelurahan Leang-leang, rombongan Kemenag Maros dengan agenda yang sama menuju ke Kantor Desa Lekopancing Kecamatan Tanralili. Di aula, bersama duta genre, keluarga terdampak stunting berkumpul.
Abdul Kadir Gaffar, penyuluh agama KUA Kecamatan Tanralili, memberi pengantar kegiatan. Dirinya melaporkan bahwa, ketika melakukan pendampingan di rumah warga terdampak stunting, juga mengajarkan tentang tata cara wudhu, shalat, dan tayamum dan hal-hal keagamaan. “Mudah-mudahan Balita terdampak stunting bisa naik timbangannya”.
Hadi pula, Kepala Desa Lekopancing, Kaluddin Rapi, mengapresiasi kegiatan penyuluh agama di desanya. Tak terkecuali, kegiatan penyaluran bantuan.
Hal senada disampaikan Kakankemenag Maros Muhammad. “Kalau bacaan Alquran, shalat sudah oke, nanti giliran saya yang akan memberikan bantuan. Hari ini untuk memastikan bantuan tersalurkan dengan baik. Dan pemberian ini tidak ada hubungan dengan politik. Karena kegiatan merupakan upaya pemerintah supaya kita semua, masyarakat Maros sukses, keluar dari tinggi angka stunting”.
Berlanjut, di Desa Bontomatene, Kepala KUA Kecamatan Mandai, Mustafa, menyambut Kakankemenag Maros Muhammad, bersama jajaran DWP Kemenag Maros.
“Ini sudah tataran aksi. Kemenag sebagai Bapak Asuh. Penyuluh agama yang sebelumnya di majelis taklim saja, sekarang turun langsung bersama masyarakat di rumah warga. Ini hikmahnya semua. Ini silaturahminya. Kita bisa bahagia. Sekarang para keluarga terdampak ini tidak malu-malu lagi, kalau sebelumnya masih malu-malu.
“Jangan lihat nilainya. Kalau sudah punya rezeki, semoga orang tua bisa memenuhi gizi yang baik. Supaya anaknya bisa menjadi dokter dan sebagainya.
“Di akhir bulan nanti, saya ingin turun sekali lagi.
“Kemenag mengambil perhatian yang sangat besar untuk isu stunting ini. Setelah ini, semoga kita bisa mengembangkan program lawan stunting ini di kecamatan lain di Kabupaten Maros.
“Kepada para stakeholder, terima kasih telah berkolaborasi dengan Kemenag Maros,” tutup Kakankemenag Muhammad.
Kabar menggembirakan. “Alhamdulillah sudah ada Balita yang naik dua kilo timbangannya,” kata Hamzah, penyuluh agama yang rutin mendampingi keluarga terdampak stunting di Kecamatan Mandai. (Ulya)