Bulukumba (Humas Bulukumba) - Ada banyak cara bagi umat Islam dalam menyambut kedatangan tahun baru Islam ini. Di antaranya dengan membaca doa akhir tahun sebelum terbenam matahari, karena penutupan catatan amal tahunan dilakukan akhir tahun sebelum terbenam matahari. Kemudian membaca doa awal tahun setelah terbenam matahari. Karena awal tahun baru Islam diawali pada tampaknya hilal (tanggal satu) bulan Muharram.
Menyambut malam tahun baru Islam 1 Muharam 1444 H. Kementerian Agama Kabupaten Bulukumba menggelar dzikir akbar dan Istighosah. Kegiatan tersebut dipusatkan di Mesjid Islamic center Dato Tiro (ICDT) diikuti oleh ratusan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan dari seluruh satker di bawah naungan Kementerian Agama Kabupaten Bulukumba, termasuk kepala madrasah, tenaga pendidik dan tenaga kependidikan MTsN 1 Bulukumba turut hadir atas imbauan tersebut, Jumat, (29/07/2022).
Tahun Baru Islam, 1 Muharram 1444 Hijriyah merupakan momentum muhasabah atau evaluasi terhadap diri sendiri. Mengubah sifat buruk menjadi lebih baik, korupsi menjadi antikorupsi, bebas nilai menjadi menjunjung tinggi nilai-nilai agama, miskin menjadi sejahtera, dan seterusnya.
“Ini momentum yang tepat untuk melakukan introspeksi diri”, kata Kepala Madrasah
Muhammad Asdar selaku kepala MTsN 1 Bulukumba pun mengajak untuk memetik hikmah pergantian tahun dan memperbarui sikap mental dan individu dan masyarakat.
Pergantian tahun selalu mengingatkan kita pada peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya dari Makkah ke Madinah, kota peradaban yang semula bernama Yatsrib.
“Hijrah merupakan mata rantai untuk membangun tatanan kehidupan masyarakat yang memberi jaminan dan kebebasan menegakkan akidah, menjalankan ibadah, merealisasikan ajaran Islam yang menjadi rahmatan lil al-‘alamin, kasih sayang bagi alam semesta”, terang Kamad.
Menurut Kamad dengan memetik kisah, peristiwa hijrah adalah tonggak paling bersejarah dalam perkembangan agama Islam ke seluruh dunia, sehingga ditetapkan sebagai permulaan penanggalan tahun baru Islam. Semangat dan nilai tahun baru Hijriyah adalah perubahan menuju keadaban yang lebih baik, Petiknya.
“Dalam perspektif kekinian, sebagai bagian dari makna hijrah, lanjut Asdar, kita sebagai umat Islam, sebagai bangsa Indonesia dan selaku warga madrasah harus kembali memperkuat karakter dan akhlak karimah”, tutupnya. (Er)