Kemenag Bone Lakukan Pendampinagn Pembangunan Zona Integritas di Bone Selatan

Kepala Kantor Kemenag Bone berikan pengarahan pada kegiatan Pendampingan Pembangunan Zona Integritas di Bone Selatan yang dipusatkan di MAN Bone Kajuara.

Awang Tangka, (Humas Bone) – Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bone Wahyuddin Hakim hadiri kegiatan Pendapingan Penguatan Zona Integritas di wilayah Bone Selatan oleh Tim Pokja ZI Kemenag Bone.

Pendampingan ZI Bone Selatan dipusatkan di MAN 4 Bone pada Rabu (28/9/2022). Kegiatan pendampingan ini dihadiri peserta dari unsur kepala dan dua sampai lima staf ASN dari KUA Kecamatan Mare, Tonra, Salomekko, Kajuara, Patimpeng, Kahu, Libureng, Bonto Cani. Selain dari KUA, hadir pula Kepala MAN 4 Bone beserta tenaga pendidiknya, Kepala MTs Bojo, Kepala MTsN 4 Bone Libureng beserta beberapa tenaga pendidiknya.

Hadir Kasubag TU Kemenag Bone Ahmad Yani selaku Ketua Tim bersama Sekretaris Tim, Akmal. Sementara narasumber dari Kepala Seksi Bimas Islam M. Yunus sebagai Koordinator Pokja Manajemen Perubahan, Kepala Seksi PAI Taufiq Raden sebagai Koordinator Pokja Penguatan Akuntabilitas, Penzawa Kemenag Bone Muhammad Rafi As’ad sebagai  Koordinatot Pokja Penguatan Pengawasan, Muhammad Nur Lc selaku anggota Tim Pokja Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik.

Pada kesepatan itu, Kepala Kantor Kemenag Bone Wahyuddin Hakim menyampaikan urgensi kegiatan pendampingan Pembangunan Zona Integritas di lingkup Kementerian Agama Kabupaten Bone. Sebab ZI akan menjadi bagian pokok dalam pelaksanaan tugas sebagai ASN.

“Ini penting bagi kita selaku ASN karena kalau kita jalankan ini sebenarnya kita telah menjalankan program kita karena bukan hanya masalah korupsi atau gratifikasi akan tetapi banyak hal-hal di dalamnya terkait tugas ASN,” pungkasnya.

Selanjutnya Wahyuddin Hakim menyampaikan jika Kemenag Bone menjadi salah satu birokrasi yang diberikan amanah dalam pembangunan ZI, sehinga ASN yang ada di dalamnya harus mendukung dan melaksanakan program tersebut. Maka, agar ZI dipahami ASN maka pokja harus ke madrasah dan KUA Kecamatan.

“Langkah awal yang dilaksanakan oleh tim pokja adalah turun langsung ke madrasah dan KUA Kecamatan untuk melakukan sosialisasi ataupun pendampingan,” kata Wahyuddin Hakim.

Menurutnya, slogan Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM) tidak akan bisa tercapai tanpa ada kerjasama dan dukungan dari madrasah dan KUA Kecamatan.

Sementara itu, Ahmad Yani selaku Ketua Tim dalam sambutannya berharap agar program Pembangunan ZI tidak hanya targetkan capai slogan WBK dan WBBM, akan tetapi ASN dan semua pemangku kepetingan di Kementerian Agama membiasakan untuk tidakn melakukan tindakan gratifikasi.

Bahkan Ahmad Yani mengajak Kepala KUA dan Kepala Madrasah untuk memanfaatkan status yang diembankan dari negara yaitu ASN begitupun dengan jabatannya, agar betul-betul dimanfaatkan untuk melayani masyarakat dengan bersih.

“Manfaatkan, mumpung negara memberikan tanggungjawab kepada kita, ada kalanya nanti kita ingin sekali melaksanakan tanggungjawab itu, namun status kita suda bukan lagi ASN karena telah pensiun,” harapnya.

Kegiatan pendampingan ini berjalan dengan lancar hingga diakhiri dengan kegiatan diskusi. Berbagai pendapat dan saran yang diminta oleh peserta kepada para narasumber atau tim pokja, demi pelaksanaan Pembangunan ZI.

Setelah kegiatan pendampingan, 20 hari kedepan tim pokja akan melakukan monitoring dan evaluasi terkait program yang telah dilaksanakan KUA dan Madrasah. Hal itu perlu dilakukan untuk mengetahui sejauh mana jajaran kemenag mendukung program Pembangunan ZI Kemenag Bone menuju WBK dan WBBM, tutup Taufiq Raden. (ahdi)


Daerah LAINNYA