Kabag TU Mari Lestarikan Haji Mabrur

Illustrasi Foto (Kemenag RI Provinsi Sulawesi Selatan)

Makassar, (Inmas Sulsel). Perjalanan Ibadah Haji merupakan Ibadah yang memerlukan fisik yang prima. Bagaimana tidak, aktifitas ibadah dari seluruh rangkaian Haji merupakan kegiatan fisik, sebut saja tawaf, sai, shalat, dan lain sebagainya. Belum lagi, perjalanan via udara selama berjam-jam dan banyaknya orang yang melaksanakan ibadah di tanah haram ini yang dilansir oleh Pemerintah Arab Saudi mencapai 2,1 juta orang, terbanyak dalam seharah perhajian dunia sangat menguras daya tahan tubuh. Sangat jarang tiap kloter yang berangkat ke tanah suci tersebut kembali utuh hingga pulang ke tanah suci.

Tapi ini tidak berlaku bagi kloter 22 Debarkasi Hasanuddin Makassar yang tiba hari ini, Selasa, 27/9/2017 di Asrama Haji Sudiang Makassar. Jamaah Haji kloter ini dilaporkan kembali tiba ketanah air sesuai dengan jumlah saat diberangkatkan tanggal 18 Agustus 2017, 40 hari yang lalu. Jamaah haji yang terdiri dari 3 daerah masing masing Kota Makassar sebanyak 35 orang, Kabupaten Enrekang sebanyak 189 orang dan dari Provinsi Sulawesi Tenggara sebanyak 226 orang disambut Staf Ahli Gubernur Sultra, Pejabat Pemda Enrekang, Pejabat Pejabat Kemenag lingkup Provinsi Sultra dan Sulsel.

Kabag TU Kanwil Kemenag Sulsel, H. Abd. Wahid dalam sambutan penyerahan Jamaah Haji dari PPIH Debarkasi Makassar ke Pemda 3 wilayah ini yang diwakili oleh Staf Ahli Gubernur Sultra, H. Mursyidin berpesan kepada seluruh “haji baru” tersebut bahwa hendaknya menjaga kelestarian kemabruran haji. “Kita berharap bahwa haji mabrur yang telah diraih dapat dilestarikan dan dipertahankan dengan cara menjadi pelopor dalam menyampaikan pesan pesan kesejukan kepada umat”, ujarnya Wahid yang mengenakan setelan jas lengkap. Menurut Wahid, Ibadah haji merupakan ibadah yang sangat dinanti nantikan selama bertahun tahun, sehingga jangan disia siakan hasil dari perjalanan haji tersebut.

Staf Ahli Gubernur Sultra, H. Mursyidin dalam sambutan penerimaan jamaah kloter 23 tersebut tertarik dengan pernyataan Kabag TU Kanwil Kemenag Sulsel yang juga mantan Kepala Kemenag Kota Makassar tersebut. Mursyidin sepakat bahwa kemabruran haji haruslah dilestarikan. “Seperti pesan Kabag TU Kanwil Kemenag Sulsel, bahwa haji haruslah dilestarikan, maka dari itu, para jamaah yang baru kembali tersebut setelah tiba di daerahnya masing masing, hendaknya lebih meningkatkan ibadahnya, jika yang dulunya bolong bolong, saat ini haruslahtidak pernah meninggalkan shalat berjamaah dimasjid, pesannya.

Kloter 23 ini merupakan gelombang terakhir jamaah dari Provinsi Sulawesi Tenggara setelah 4 kloter sebelumnya, yaitu kloter 19, 20, 21, 22. (Nur/arf)


Daerah LAINNYA