Haji 2022

Istimewa, Manasik Haji CJH Maros Dihadiri Langsung Direktur Bina Haji

Direktur Bina Haji (tengah) didampingi Kakankemenag Maros dan Kabid PHU Kanwil Kemenag Sulsel di aula PLHUT Maros

Maros (Humas Maros)-Manasik haji sepanjang tahun bagi Calon Jamaah Haji (CJH) Kabupaten Maros dihadiri langsung Direktur Bina Haji Ditjen Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Kemenag RI, Arsyad Hidayat.

Kegiatan yang berlangsung di Aula PLHUT Kemenag Kabupaten Maros ini juga dihadiri Kepala Bidang PHU Kanwil Kemenag Sulsel, Ikbal Ismail, Kepala UPT Asrama Haji Sudiang Makassar, Zulkifli Hijaz. Sementara Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakankemenag) Kabupaten Maros, Abd Hafid M Talla bersama Kepala Seksi PHU Kemenag Maros, Ahmad Ihyaddin, juga berada di tengah-tengah kegiatan.

Dalam sambutan selamat datang, Kakankemenag Abd Hafid menyampaikan bahwa manasik haji sepanjang tahun merupakan kegiatan yang sudah berjalan di Kabupaten Maros. Lebih lanjut, Abd Hafid menjelaskan bahwa prosesnya melibatkan sumber daya Kemenag, terutama memaksimalkan peran penyuluh agama di tengah masyarakat.

“Penyuluh agama yang membantu memberikan pemahaman tentang ibadah haji sampai di desa-desa, di majelis taklim dampingan. Kami juga mampu menggandeng Baznas dan bank mitra. Bahkan Baznas meminta tambahan waktu manasik”, kata Kakankemenag Abd Hafid, Rabu (28/9/2022).

Kalau kuota haji masih seperti pada tahun 2022 ini, maka menurut Abd Hafid daftar tunggu haji di Kabupaten Maros bisa mencapai 80 tahun. Dengan kehadiran Direktur Bina Haji, Abd Hafid berharap ada pencerahan dan informasi menggembirakan, terutama terkait kuota haji.

Sementara itu, Kepala Bidang PHU Kanwil Kemenag Sulsel, Ikbal Ismail, menyampaikan bahwa kuota normal haji Kabupaten Maros 309 jamaah. Tapi pada penyelenggaraan haji tahun 2022, Kabupaten Maros hanya diberi kuota 142 jamaah. “Tapi Alhamdulillah, semua kembali ke tanah air dengan utuh dan sehat semua. Untuk jamaah haji Kabupaten Maros tidak ada yang meninggal di tanah suci ”.

Terkait ini, Direktur Bina Haji, Arsyad Hidayat, mengajak para CJH, menyampaikan bahwa pihak pemerintah melalui Kemenag RI akan meminta pemerintah Arab Saudi untuk mengembalikan kuota haji menjadi normal, kuota 100 persen seperti halnya sebelum pandemi. Dengan ini, supaya daftar tunggu haji lebih pendek.

“Pemerintah Arab Saudi gencar membangun sarana prasarana haji. Sekarang kondisi luar biasa, beda 10 tahun yang lalu. Dulu tidak ada kereta sekarang ada. Itu perkembangan yang ada. Dulu jamaah haji tidak disediakan konsumsi, jamaah sudah disiapkan layanan konsumsi. Jamaah tinggal ibadah saja. Dulu pemondokan pada 2007 - 2010, suasana tidak akan ditemui di 2022. Kamar hotel bertaraf bintang. Di gedung sudah dingin. Peningkatan layanan artinya harus dimanfaatkan untuk memaksimalkan ibadah haji”.

“Ketika fasilitas meningkat, justru ada perubahan mindset. Agak malas, lebih nyaman di hotel. 2007, ke masjid naik bis bayar, sekarang diantar bis. Jamaah ada yang malas. Ini ada perubahan. Menikmati sarana prasarana saja. Jangan sampai mengganggu tujuan kita ke tanah suci”.

“Meskipun begitu, masih banyak yang masih protes. Misal saat antri. Saya harap jamaah dari Maros tidak seperti itu. Sabar dengan segala kondisi. Kalau antri, ikut antri. Atau membanyak ibadah di tanah suci. Layanan sekarang lebih baik dari 10 tahun lalu. Ini terkadang tidak diimbangi dengan hal baik, protes dan sebagainya. Baiknya memperbanyak ibadah”.

“Perwujudan sifat mabrur, tidak harus setelah haji. Tapi dilatih sebelum haji. Jujur, berinfak dan senang membantu. Kata-katanya tidak membuat sakit hati orang, kata-kata yang membuat orang senang. Itu yang harus kita latih. Ibadah haji, ibadah fisik. Maka harus dilatih”.

Terkait penambahan kuota haji dan kebijakan pembatasan umur dari pemerintah Arab Saudi, Arsyad Hidayat menerangkan bahwa dirinya telah berbicara langsung dengan Wakil Menteri Haji Arab Saudi. “Kalau kondisi normal, insyaallah tidak ada batasan umur dan akan ada penambahan kuota. Doakan semoga tahun depan tidak ada pembatasan umur”. (Ulya)


Daerah LAINNYA