Maroanging, (Humas Bone) - Dalam upaya untuk mendalami mekanisme dan implementasi pembelajaran digital di madrasah, seorang Pendidik Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Bone, Nurhana, ikut serta dalam rombongan study tiru Madrasah Tsanawiyah Nederi (MTsN) 1 Kota Makassar, Rabu (28/2/2029) kemarin. Keikutsertaan Nurhana dalam kegitan study tiru ini mewakili Kepala MIN 1 Bone Muhammad Yusuf
Rombongan ini terdiri dari Kelompok Kerja Kepala Madrasah Ibtidaiyah di bawah naungan Kementerian Agama Bone, dipimpin langsung oleh Plt. Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bone, Jamaris. Fokus mereka adalah MTsN 1 Makassar. Dipilihnya madrasah ini bukan tanpa alasan. MTs Negeri yang lazim disebut sebagai MTsN Model Makasasar tersebut dikenal berpengalaman menerapkan teknologi digital dalam proses pembelajaran (madrasah digital).
Kepada Humas MIN 1 melalui jejaring whatsapp, Nuhana menyampaikan bahwa Ketika tiba di madrasah tujuan yaitu MTsN 1 Makassar, rombongan disambut oleh Kepala Sekolah Zulfikah serta Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) Madrasah setempat.
Dalam sambutannya, Zulfikah menekankan pentingnya perubahan paradigma dari metode konvensional ke metode digital dalam pendidikan. Dia mendorong para pendidik untuk mengadopsi pendekatan yang lebih inovatif dan terkini dalam mengajar. “Ayo bersama rubah minset guru-guru kita yang masih menggunakan pola-pola lama,” tulis Nurhana menirukan ajakan Kepala MTsN 1 Makassar. Pada kesempatan itu juga
Nurhana, sebagai perwakilan dari MIN 1 Bone, turut menyampaikan pengalamannya. Dia mengungkapkan bahwa MTsN yang mereka kunjungi telah menerapkan sistem bernama "Itapella". Sistem ini didesain untuk memudahkan pencarian barang yang hilang di lingkungan madrasah. Dengan adanya Itapella, siswa ataupun staf hanya perlu mencari barang yang hilang di tempat khusus yang telah disediakan, meminimalisir kerumitan dalam proses pencarian.
Kegiatan ini menjadi tonggak penting dalam perjalanan menuju transformasi pendidikan di Indonesia. Melalui penerapan teknologi, diharapkan pembelajaran di madrasah dapat menjadi lebih efektif dan inklusif bagi semua pihak yang terlibat. Semoga upaya seperti ini dapat terus menginspirasi madrasah-madrasah lainnya untuk bergerak maju menuju masa depan pendidikan yang lebih baik. (AhYan/Ahdi)