Watampone, (Humas Bone) – Program Baca Tulis Qur’an (BTQ) di MIN 8 Bone memasuki hari ketiga pelaksanaannya dengan penuh semangat. Pada hari ini, Sutriani, seorang pengajar berpengalaman dari TPA Umul Qura' Bone, hadir sebagai pemateri utama dan membawakan materi tentang makharijul huruf. Para peserta didik tampak antusias menyimak setiap penjelasan yang diberikan, mengingat betapa pentingnya pemahaman tentang makharijul huruf dalam melafalkan Al-Qur’an dengan benar. Rabu, (30/10/24).
Sutriani, yang telah lama mengajar di TPA Umul Qura', menjelaskan bahwa makharijul huruf atau tempat keluarnya huruf merupakan salah satu dasar dalam ilmu tajwid. Dengan penguasaan makharijul huruf, seorang muslim dapat melafalkan setiap huruf Al-Qur'an secara tepat, sehingga makna bacaan tetap terjaga. Dalam sesi ini, Sutriani memberikan contoh langsung dan mengajak peserta didik untuk melafalkan beberapa huruf dengan benar, dimulai dari huruf-huruf yang sering kali salah pengucapannya.
Kehadiran Sutriani disambut hangat oleh seluruh peserta didik dan guru di MIN 8 Bone. Hj. Harnidah, kepala madrasah, menyampaikan bahwa materi tentang makharijul huruf ini sangat penting sebagai pondasi dalam membaca Al-Qur'an. “Ilmu yang disampaikan Sutriani hari ini adalah dasar yang sangat diperlukan dalam membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar. Semoga para siswa bisa memahami dan mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari,” ucap Hj. Harnidah.
Sesi ini berlangsung dengan interaktif, di mana Sutriani mengajak peserta didik untuk aktif mengulang setiap huruf yang diajarkan. Setiap siswa diberi kesempatan untuk mempraktikkan pengucapan huruf di hadapan Sutriani. Beberapa siswa sempat merasa gugup, namun Sutriani membimbing mereka dengan lembut dan sabar, sehingga suasana tetap menyenangkan. "Yang terpenting adalah niat kita untuk terus belajar, insya Allah kalian semua akan semakin lancar," tutur Sutriani kepada para siswa.
Program BTQ di MIN 8 Bone yang berjalan sukses ini diharapkan dapat menjadi salah satu pondasi penting bagi peserta didik dalam memahami dan mengamalkan Al-Qur'an. Hj. Harnidah menambahkan, "Semoga dengan adanya materi makharijul huruf ini, peserta didik bisa semakin semangat mendalami ilmu Al-Qur'an, sehingga kelak menjadi generasi yang cinta Al-Qur'an dan menjadikannya pedoman dalam kehidupan." (A. Anto/Ahdi).