Maros (Humas Maros)-Kepala Bidang Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Kabid Urais) Kanwil Kemenag Sulsel Wahyudin Hakim, mengajak kepada seluruh jajaran 14 KUA di Kabupaten Maros untuk meningkatkan pelayanan dan memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
Hal ini disampaikan Kabid Urais saat capacity building; revitalisasi pemenuhan dan pengelolaan sarana dan prasarana KUA, di aula Kemenag Maros.
“Pelayanan di KUA harus diperbaiki. Kalau bisa menyapa dan senyum. Jadi pelayanan sebenarnya, tidak terpaku pada fisik, tapi kebaikan perilaku terhadap masyarakat. Karena pelayanan di KUA akan menjadi ukuran masyarakat terkait pelayanan Kemenag,” kata Wahyudin, Jumat (19/5/2023).
“Layani tamu dengan baik, siapa pun. Ikhlas memberi layanan, semoga ini bisa menjadi amal baik kita. Karena berbeda itu, pelayanan dengan senyum yang ikhlas dan tidak.
Terkait kegiatan, “capacity building, ini penekanan pada sikap yang penting. Bukan hanya pengetahuan. 1000 ceramah belum tentu diikuti, tapi perilaku lebih mudah diikuti. Karakter dibentuk bukan hanya melalui ceramah, tapi kekuatan pergaulan, pengaruh pertemanan sangat besar. Sikap menjadi tolak ukur penilaian bukan hanya dari otak.
Karena menurutnya, “Kepala KUA bagai lentera di malam gelap gulita. Seperti suluh di masyarakat. Saya yakin, para jajaran KUA ini punya ilmu dan iman. Dan Penghulu, punya pangkat yang sangat istimewa di masyarakat, kalau kita baca sejarah awal KUA.
“Kepala KUA gurunya masyarakat. Paling besar medianya di masjid. Maros banyak lembaga pendidikan agama, jadi saya rasa tidak sulit membimbing masyarakat di sini. Kita guru, tempat ngajar kita di masjid. 93 pengetahuan keagamaan di masjid, ini harus disadari.
Untuk kinerja, “saya ingin, jangan kita bekerja karena anggaran. Karena kita yakini hidup kita di sini. Maka, kita harus membuat suasana nyaman dan senang di ruang kerja. Karena lebih banyak waktu kita habis di kantor daripada di laur. Kita bisa menikmati kerja kita. Hadir di kantor dengan nyaman. Mendesain suasana kantor nyaman. Penampilan kantor juga penting. Kalau ada kantor yang tidak bagus, itu tergantung dari kepedulian kita masing-masing.
Kesemuanya itu, menurut Kabid Urais dimaksimalkan untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
“Beban kita cukup besar. Di pundak kita, tugas mulia: harus menjadi bagian bertanggung jawab keutuhan bangsa dan NKRI.
“Kalau ada KUA yang tidak loyal, tolong dilaporkan. Ndak usah ada yang aneh-aneh. Dan saya kira perintah atasan tidak aneh-aneh. Kita jalan sesuai program. Kita jalankan program berjenjang dari Menteri, Kanwil, hingga Kandep”.
“Revitalisasi bunyinya di program prioritas. Hanya ada di KUA. Pak Menteri sangat paham, KUA etalase terdepan Kemenag. Kalau kita salah melayani, pak Menteri dan Kemenag yang rusak. Memang anggaran tidak langsung besar, tapi ini rangsangan. Arahnya pelayanan, supaya layanannya bagus.
Maka, Kabid Urais Wahyudin, juga menekankan pentingnya kerja sama antar jajaran di KUA. “Jangan pernah berjanji untuk tidak saling menyakiti, tapi berjanji selalu ada di saat kita sakit. Saling membantu”.
Di samping itu, Kabid Urais juga menekankan pemenuhan sarana prasarana kantor KUA yang baik dan memadai demi kualitas layanan.
“Kantor revitalisasi persyaratan ada halaman, ada pagar. Karena tamu bawa kendaraan, karena itu kita siapkan halaman, parkir. Bendera Merah-putih, papan nama, pagar dan sebagainya. Hal sepele, tapi ini harus dipenuhi dengan baik. Terutama kebersihan toilet”.
Kegiatan yang dipandu Kepala Seksi Bimas Islam Ramli ini, dibuka secara resmi oleh Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakankemenag) Kabupaten Maros Muhammad. Dalam kesempatan ini, untuk memaksimalkan pelayanan, Kakankemenag Muhammad, juga berpesan kepada para kepala KUA untuk tetap melakukan koordinasi dengan seksi terkait. (Ulya)