Soppeng, (Humas Kemenag) – Tak seorang pun yang mampu mengira kapan dan kepada siapa Allah SWT akan menurunkan hidayahnya. Jumat 22 September 2017 bertepatan dengan tanggal 2 Muharram 1439 Hijriyah, Penghulu pada Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Lalabata Akhlidin, S. Ag. MA mengislamkan Sdr. Udin dan Sdr (i) Linda Ratna Sari di KUA Kecamatan Lalabata, Kabupaten Soppeng.

Udin (25 thn) dan Linda Ratna Sari (22 thn) yang sebelumnya beragama Kristen Protestan menyatakan keinginan sekaligus memantapkan niatnya untuk berhijrah memeluk agama Islam dengan kesadaran sendiri tanpa ada paksaan dari pihak manapun, bahkan mereka mengaku mendapat dukungan dari keluarga untuk memilih jalannya sendiri.

Di hadapan Penghulu KUA Kecamatan Lalabata, Udin dan Linda mengaku sudah sering belajar tentang Islam dari teman-teman sejawatnya sampai akhirnya memutuskan untuk memeluk agama Islam.

“ini karena kami melihat indahnya pribadi orang Islam, kami sering belajar tentang Islam dari teman-teman, rasa kebersamaannya sangat kental dan persatuannya sangat bagus” ujar keduanya yang merupakan satu rumpun keluarga.

Proses pengislaman dilakukan melalui pengucapan Ikrar Syahadatain dituntun oleh Penghulu KUA Kecamatan Lalabata Akhlidin, S.Ag. MA disaksikan 2 orang penyuluh Agama Islam KUA Kecamatan Lalabata yakni KM. Mutaillah, S. Pd.I. M. Pd.I dan H. Sukri, S. Ag, serta segenap keluarga kedua calon Muallaf tersebut.

Dalam kesempatan tersebut, Akhlidin menjelaskan bahwa beragama merupakan hak bagi setiap manusia, siapapun tidak boleh memaksakan agama kepada orang lain, ikrar syahadatain merupakan pintu gerbang untuk memasuki agama islam. Sebagai orang yang baru memeluk agama islam, perlu mengetahui lebih jauh lagi apa yang ada di dalam islam, jelasnya.

Setelah mengucapkan ikrar syahadatain, Udin yang berhijrah nama menjadi Syarifuddin bersama Linda Ratna Sari dinyatakan sah menjadi muallaf dan resmi memeluk agama islam. (afr/arf)