Bedah Buku “Si Pengelana”: Karya Siswa MAN 1 Parepare Dorong Semangat Literasi

MAN 1 Kota Parepare menggelar bedah buku "Si Pengelana"

Parepare, (Humas Parepare) - MAN 1 Kota Parepare menggelar bedah buku yang berlangsung di Laboratorium Komputer, Selasa, 15 Oktober 2024. 

Buku yang dibedah berjudul Si Pengelana: Ungkapan Rasa di Bawah Atap Madrasah, karya sejumlah siswa yang terdiri dari Khairuddin, Muh. Rafiif Islami, Luthfiyani Mansur, Luthfiyana Mansur, Nur Azizah, Amaya Putri, Nur Fadillah Syahputri Tabang, Rida Ranna, Maulidyah, Afifa Fitra, Nur Nabila Hamka, Muh. Ashidiqie, dan Fatahillah Ramadhan. Acara ini dipandu oleh Muhammad Taqdir, guru Bahasa Indonesia yang bertindak sebagai moderator.

Acara dibuka dengan sambutan dari Kepala Madrasah, Rusman Madina, yang menekankan pentingnya literasi dan kreativitas di kalangan siswa. Dalam sambutannya, ia menyampaikan rasa bangga atas prestasi kreatif para siswa dalam menelurkan karya literasi yang mengangkat pengalaman serta perasaan mereka selama berada di madrasah. “Kegiatan ini merupakan langkah penting dalam memajukan budaya literasi di kalangan siswa,”ujarnya.

Penanggap utama dalam bedah buku ini adalah Syarifuddin K., seorang guru senior bidang studi Bahasa Indonesia, dan Andi Akbar Wahid, yang merupakan guru Sejarah Indonesia. 

Raabiul Akbar, yang merupakan guru Al-Qur’an Hadis, juga turut memberikan tanggapan terkait konten buku. Meskipun bidangnya tidak terkait langsung dengan Bahasa Indonesia, Raabiul Akbar memiliki pengalaman luas di dunia literasi. Ia telah menerbitkan dua buku berskala nasional, yaitu Warisan Kasih: Kisah, Kenangan, dan Hikmah Hadis serta Perjalanan Spiritual Menuju Kesempurnaan Melalui Cahaya Shalat, dan penelitiannya berjudul Zindiq Al-Walīd bin Yazīd: An Analysis of Orthodoxy and Heterodoxy in the Perspective of Civil Society in the Umayyad Dynasty juga telah terbit dalam jurnal Sinta.

Luthfiyani Mansur, salah satu penulis buku yang saat ini duduk di kelas XII, menjelaskan latar belakang terciptanya buku ini. Ia mengungkapkan bahwa buku ini lahir dari keinginannya untuk meninggalkan jejak baik di madrasah. Ia berharap karya ini dapat menjadi inspirasi bagi adik-adik kelasnya. 

Kumpulan puisi dalam buku ini, menurut Luthfiyani, merupakan curahan hati teman-temannya yang sering tidak tahu kepada siapa harus berbagi cerita. Oleh karena itu, ia mengajak mereka untuk menyalurkan kegelisahan dan pengalaman melalui puisi, yang akhirnya terkumpul dalam buku “Si Pengelana”.

Muhammad Taqdir selaku moderator mengatakan, ke depan, buku ini rencananya akan disebarluaskan di kalangan sekolah dan madrasah di wilayah Parepare. 

Dalam closing statement-nya, Raabiul Akbar menambahkan, "Tidak menutup kemungkinan, buku ini juga akan diterbitkan oleh penerbit nasional setelah melalui tahapan revisi dan penyempurnaan oleh para guru ahli di bidang puisi, seperti Bapak Syarifuddin, guru senior kita,"pungkasnya.

Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi dorongan semangat bagi para siswa lain untuk terus berkarya dan berpartisipasi dalam gerakan literasi di sekolah, menciptakan lingkungan yang lebih kaya akan budaya membaca dan menulis.(RA/Wn)


Daerah LAINNYA