Apel Perdana Sebagai Kakan Kemenag Bulukumba, Misbah Sampaikan Filosofi Organisasi Kereta Api

H Misbah memberikan arahan saat memimpin apel pagi di lapangan Kantor Kemenag Bulukumba pada Senin (10/07/2023)

Bulukumba (Humas Bulukumba) – Pelaksanaan apel pagi di lapangan Kantor Kemenag Bulukumba pada Senin (10/07/2023) diwarnai dengan nuansa dan suasana semangat baru. Pasca rotasi Kepala Kantor di lingkup kemenag wilayah Sulawesi Selatan beberapa waktu lalu, Misbah yang dilantik sebagai Kepala Kantor Kemenag Bulukumba mengawali tugasnya pada hari pertama dengan memimpin pelaksanaan apel pagi. Apel pagi ini dihadiri oleh seluruh pegawai Kantor Kemenag Bulukumba bersama dengan jajaran pegawai KUA Kecamatan Ujung Bulu dan KUA Kecamatan Gantarang.

“Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak-Ibu sekalian atas penerimaannya kepada saya selaku orang baru di tempat ini. Tentu saya perlu melakukan adaptasi beberapa waktu ke depan, untuk itu saya mengharapkan kerjasama kita semua,” ujar Misbah mengawali sambutannya.

Di hadapan seluruh peserta apel, ia menegaskan tentang filosofi organisasi kereta api dalam mengemban tugas sebagai pegawai Kementerian Agama.

“Berdasarkan petunjuk dari Menteri Agama Gus Men, dapat kita pahami bahwa Kementerian Agama ini ibarat kereta api. Kereta api itu berangkat tepat waktu, berjalan di atas jalur rel yang jelas, dan apabila sudah jalan, ia hanya akan berhenti di stasiun tujuannya. Bagi yang terlambat masuk dalam gerbong, akan ditinggalkan, dan bagi yang menghalangi jalannya kereta, terpaksa akan ditabrak. Kereta api tidak sama dengan taksi yang berjalan sesuai kehendak penumpangnya.”

“Artinya, setiap pegawai Kementerian Agama harus bersatu dalam gerbong kebhinekaan/persatuan.  Ibarat kereta yang selalu berjalan di atas jalur rel, maka pegawai Kementerian Agama harus memiliki integritas yang tinggi dalam bekerja, tidak melenceng dari tatanan aturan atau sistem yang berlaku. Selain itu, juga harus sigap dan tanggap dalam mengawal isu-isu, serta selalu satu arah dan tujuan dalam mencapai misi bersama." Tegas mantan Kakan Kemenag Lutim tersebut.

Lebih lanjut, Misbah juga menyampaikan beberapa program prioritas yang akan ia canangkan ke depannya di Kemenag Bulukumba dengan akronim SIAP – Sinergi, Inovasi, Antisipasi, dan Profesional.

​​​​​​​

Misbah berjanji akan memperkuat kerjasama dan sinergitas dengan seluruh stakeholder yang ada. Di bidang pembinaan keagamaan misalnya, akan dilakukan kerjasama dengan instansi pemerintah daerah agar penyuluh agama juga bisa memberikan kegiatan penyuluhan agama kepada pegawai pemerintah daerah di masing-masing instansi.

Kemudian untuk inovasi program, rencananya akan dibuat program pembinaan di bidang pendidikan maupun keagamaan dengan mendatangkan pelatih. Pelatih tersebut akan membina peserta didik sehingga memaksimalkan potensi mereka agar mampu mengharumkan nama baik Bumi Panrita Lopi di berbagai kompetisi seperti MTQ, MQK, dan KSM baik di tingkat provinsi maupun nasional.

Dalam hal antisipasi, pria berusia 53 tahun ini berkomitmen agar konsep moderasi beragama terus dibumikan di Bumi Panrita Lopi untuk mengantisipasi paham-paham keagamaan yang ekstrem.

“Khusus kepada pegawai Kemenag Bulukumba, harus menjadi teladan dalam penerapan moderasi beragama. Kita harus membuat pemeluk agama lain merasa nyaman hidup berdampingan dengan kita. Sebab, agama hakikatnya hadir dengan membawa misi kedamaian dan keselamatan bagi manusia.” Ujar Misbah.

Menutup amanatnya, Misbah mengharapkan seluruh pegawai untuk bekerja secara profesional.

“Sesama pegawai, tidak boleh ada ketegangan dalam bekerja. Apalagi sesama teman satu ruangan, jangan ada yang saling bermusuhan. Kita tidak bisa mencapai tujuan bersama jika tidak ada kerjasama. Talent win games, but teamwork and togetherness win championships.” Tutup Misbah diiringi tepuk tangan seluruh peserta apel. (Ftr)


Daerah LAINNYA