Jakarta (Humas Sulsel) -- Sebanyak 890 orang yang terpilih menjadi Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi pada 2024 yang merupakan hasil seleksi terhadap kurang lebih 30 ribu orang yang mendaftar.
Para petugas yang lolos seleksi ini mulai mengikuti bimbingan teknis mulai Tanggal 19 sampai 28 Maret 2024 di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta.
Mereka ini nantinya akan melayani sebanyak 241 ribu tamu Allah yang akan menunaikan ibadah haji. Para petugas ini di antaranya akan menangani bidang Layanan Lansia, Konsumsi, akomodasi, kesehatan, transportasi, Siskohat, Media Centre, Bimbingan Ibadah, Perlindungan Jemaah dan lainnya.
Penyelenggaraan Ibadah Haji Tahun ini oleh Kementerian Agama dan Instansi Terkait kembali menggunakan tagline Haji Ramah Lansia, Sebab dari 241 ribu jemaah haji Indonesia, 45 ribu di antaranya merupakan jemaah lansia.
Dengan mengangkat tema Haji Ramah Lansia, Kementerian Agama berharap para petugas haji menjadi Pelayan dan pembimbing bertanggungjawab di Tanah Suci.
"Jadi para jamaah haji semuanya, baik lansia maupun non-lansia itu harus lulus istithaah kesehatan. Paling tidak ini memprediksi lebih awal potensi-potensi yang terkait dengan kesehatan para jemaah haji ke depannya," kata Wakil Menteri Agama Saiful Rahmat Dasuki saat membuka secara Resmi Bimbingan Teknis di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta, (Selasa, 19 Maret 2024) malam.
Wamenag juga berharap, para petugas mendapatkan pengetahuan serta penilaian yang akhirnya menjadikan mereka layak untuk menjadi petugas haji tahun ini.
Sebelumnya, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag RI, Hilman Latief, menyampaikan sebanyak 890 petugas haji yang mengikuti Bimtek ini, akan bertugas selama 45 hingga 70 hari. Saat bertugas para petugas ini harus memahami secara paripurna bagaimana manajemen dan pengorganisasian dalam pelaksanaan ibadah haji.
Selama 10 hari Bimteknya, Ada 5 hari pelatihan khusus tugas dan fungsi (tusi) dan 4 hari setelahnya melaksanakan bimtek terintegrasi dengan Kementerian lain," ujarnya.
Dirjen PHU ini menguraikan para petugas haji ini terdiri dari perwakilan Kementerian, lembaga, TNI/Polri, ormas Islam, pesantren, dan perguruan tinggi. Mereka akan mendapatkan materi mulai dari kepemimpinan dan manajerial, konsultasi ibadah, layanan akomodasi, layanan Siskohat, serta lainnya.
Selain itu, kata Hilman, peserta juga akan mendapatan materi penguatan mental.
"Kami sengaja undang psikolog untuk learning dan penguatan komitmen petugas. Etika petugas haji ini juga penting, karena kami berharap petugas bisa mengangkat marwahnya dengan menampilkan jati diri yang baik," katanya.
Pada akhir Bimtek, kata dia, akan diselenggarakan juga post test. Post test ini untuk menilai apakah peserta bisa menyelesaikan tugasnya dengan baik atau tidak.
"Post test ini akan menentukan apakah mereka bisa diberangkatkan atau tidak sebagai PPIH Arab Saudi tahun ini" Tegasnya. (Wrd)