Jeneponto, HUMAS KEMENAG - Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Jeneponto menggelar Sosialisasi Zakat, Infak dan Sedekah (ZIS) yang diikuti para Kepala KUA, Penyuluh Agama Islam dan sejumlah tokoh masyarakat, Selasa 19 November 2024.
Kegiatan yang digelar di aula Kantor Baznas Kab. Jeneponto ini dibuka Pj Bupati Jeneponto, Junaedi B. Turut hadir Kepala Bidang Penaiszawa Kanwil Kemenag Sulsel, H. Mulyadi Iskandar, Kajari Jeneponto beserta unsur Forkopimda lainnya, serta Ketua MUI dan jajaran pengurus Baznas Kab. Jeneponto.
Dalam sambutannya mewakili Kakanwil Kemenag Sulsel, Kabid Penaiszawa Mulyadi Iskandar menekankan pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan ZIS dengan memperhatikan tiga hal.
Tiga hal tersebut, jelas Adi sapaan akrabnya, adalah tata kelola yang baik, kolaborasi dan sinergi, serta edukasi dan sosialisasi yang berkelanjutan.
“Tata kelola yang baik penting dilakukan untuk menjaga kepercayaan masyarakat dan memastikan bahwa dana yang terkumpul dapat disalurkan dengan tepat sasaran,” ungkapnya.
Ia kemudian mengajak seluruh pihak yang terlibat dalam pengelolaan ZIS, baik pemerintah, lembaga zakat, maupun masyarakat untuk terus berkolaborasi dan bersinergi dalam mengoptimalkan potensi zakat, infak, dan sedekah.
“Dan yang tak kalah pentingnya adalah perlunya edukasi dan sosialisasi berkelanjutan oleh BAZNAS dan lembaga terkait, termasuk bimbingan teknis agar masyarakat semakin memahami pentingnya menunaikan zakat, infak, dan sedekah,” pungkasnya.
Sementara itu, Pj. Bupati Jeneponto, Junaedi B dalam arahannya berpesan kepada Baznas Jeneponto agar terus berinovasi serta transparan dalam pengelolaan Zakat.
Menurut Junaidi, Indonesia dan Jeneponto pada khususnya memiliki potensi zakat yang luar biasa apabila penduduknya berpartisasi secara aktif, serta dilakukan pengelolaan secara baik.
“Indonesia adalah negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia. Ini kekutan kita secara populasi. Kenapa kita masih menerima bantuan USAID dari Amerika, AUSAID dari Australia dan CIDA dari Kanada, padahal kita dari sisi potensi sangat besar,” bebernya.
Diakui Junaidi bahwa sebelum Pemprov Sulsel menggagas program S3, Setor Seribu Sehari, dirinya telah menginisasi program Jumat Bahagia, dengan harapan dapat dikelola oleh BAZNAS Jeneponto
.
“Saya menginisiasi program Jumat Bahagia. Bahwa Jeneponto dengan penduduk sebanyak 420 ribu jiwa adalah potensi besar. Cukup 25 persen atau 100 ribu saja penduduk yang meyisihkan 1000 per orang setiap Jumat maka ini potensi yang luar biasa. Saya harap ini implementatif,” pintanya. (AB)