Pinrang (Humas Sulsel) - Kunjungan Kerja Wakil Menteri Agama RI (Wamenag) Zainut Tauhid Sa’adi mulai tanggal 8 – 10 Maret 2023 menyasar dua Provinsi Yakni Sulawesi Barat dan Sulawesi Selatan, dengan sejumlah agenda kegiatan.
Setiba di Makassar pada Rabu, 8 Maret 2023, Wamenag RI langsung mengisi materi di hadapan ratusan peserta Pelatihan di Balai Diklat Keagamaan Makassar. Zainut Tauhid Saadi meminta agar seluruh ASN Kemenag RI menjadi motor penyebaran dan penerapan Program Moderasi Beragama di masyarakat.
Didampingi Kakanwil Kemenag Prov. Sulsel Khaeroni, Wamenag beserta rombongan langsung bergerak menuju Kab. Majene Sulawesi Barat dengan menempuh Perjalanan Darat sekitar 7 Jam dari Kota Makassar.
Di Majene Sulbar, Wamenag Zainut Tauhid Saadi menandatangani prasasti Kampung Zakat, Kamis (9/3/2023) dan meluncurkan lima Kampung Zakat yang tersebar di beberapa Kabupaten/Kota di Provinsi Sulawesi Barat. Peresmian ini ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Wamenag.
Kampung Zakat di Sulbar ini merupakan hasil sinergi Kemenag dengan beberapa institusi, antara lain: Baznas, pemerintah daerah, dan juga Yayasan Assalam Fil Alamin yang diketuai Mantan Menteri PAN RB Syafruddin Kambo.
Karena itu, pada kesempatan ini, atas nama Menag, Wamenag menyampaikan terima kasihnya kepada seluruh pihak yang telah terlibat dalam program pemberdayaan zakat, terutama zakat produktif yang mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Terima kasih kepada semua pihak, khususnya LAZ Assalam Fil Alamin melalui berbagai program bantuan pemberdayaan di 6 kampung zakat, bantuan pemberdayaan UMKM, bantuan asnaf fi sabilillah, bantuan sembako, bantuan beasiswa dan bantuan bagi penyuluh agama non pns," ungkapnya, Kamis (9/3/23).
Wamenag menilai Zakat adalah bagian penting dari perjuangan Indonesia dalam pembangunan nasional. Menurutnya, banyak pembangunan yang bersumber dari zakat. "Pembangunan Nasional bidang agama diwujudkan, salah satunya, melalui pemanfaatan dana sosial keagamaan dalam mendukung tercapainya target pembangunan," jelasnya.
Selain itu, Zainut Tauhid menilai Indonesia telah mempraktekkan tata kelola dana sosial keagamaan yang efektif berperan dalam pembangunan.
"Salah satunya adalah peran zakat yang merupakan bagian dari dana sosial yang telah secara nyata menjaga dan membangun Indonesia maju dan berkembang hingga hari ini," jelasnya.
Program Kampung zakat sendiri telah digulirkan Kementerian Agama dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini merupakan bentuk nyata Kementerian Agama dalam upaya membangun pemerataan ekosistem zakat berbasis kolaborasi.
Selain itu, Bupati Majene Achmad Syukri Tammalele, juga menjelaskan bahwa banyak program Kemenag sangat membantu terutama visi keagamaan Kabupaten Majenene.
"Saya juga mengapresiasi dan mendukung program Rumah Zakat ini, saya berharap tidak hanya hadir di satu desa namun di berbagai desa lainnya di Majene, sehingga bisa membantu meningkatkan kepedulian dan kesejahteraan masyarakat Majene," harapnya.
Pada kegiatan ini, turut hadir juga Direktur Pemberdayan Zakat dan Wakaf Kemenag Tarmizi Tohor, Bupati Majene Achmad Syukri Tammalele, Kapolda Sulbar Irjen. Pol. Drs. Verdianto Iskandar Bitticaca, Kakanwil Kemenag Sulsel dan Sulbar serta sejumlah Pimpinan Forkopimda Prov. Sulbar dan Kab. Majene.
Lepas Dhuhur, Wakil Menteri Agama RI Zainut Tauhid Saadi memberi pembinaan Aparatur Sipil Negara (ASN) Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Majene yang dihadiri Ratusan Civitas Akademikanya, Kamis (9/3/2023). Wamenag mengingatkan tiga hal kepada jajarannya.
Pertama, terkait pelayanan publik, Wamenag mengingatkan bahwa core pekerjaan ASN merupakan pelayanan terhadap masyarakat. Karena dengen pelayanan, masyarakat akan merasakan kehadiran Kemenag.
Kedua, Komitmen Antikorupsi. Wamenag mengingatkan kembali bahwa komitmen Menteri Agama dalam pemberantasan korupsi tidak main-main.
Terakhir, hal yang perlu diingat dan dilakukan ASN Kemenag adalah mampu dengan cepat merespon isu yang muncul di tengah masyarakat. "Karena sering kali kita tertinggal, apalagi di era medsos. Kadang kita belum tahu masyarakat sudah ramai duluan," jelasnya.
Hal ini penting dilakukan ASN Kemenag, lantaran isu agama sangat sensitif. Sehingga perlu respon cepat untuk segera meluruskannya. Karena biasanya, lanjut Zainut banyak yang berkepentingan sehingga isu sekecil apapun yang berkaitan dengan agama, akan ditarik ke arah lebih besar.
"Lebih penting lagi, saat ini memasuki tahun politik, puncaknya di 2024 dan pasti akan panas. Kita diminta Menag menjaga situasi agar tetap kondusif tetap aman, dan terkendali. Jadi perlu keterlibatan kita semua sebagai ganda terdepan," jelasnya.kemudian
Usai beri Arahan di STAIN Majene Sulbar, Wakil Menteri Agama RI didampingi Kakanwil Kemenag Sulsel bersama rombongan meninggalkan Kab. Majene Prov. Sulbar , untuk kemudian melanjutkan perjalanan menuju Sulsel dengan sejumlah agenda kegiatan yang sudah menanti, tepatnya di Kab. Toraja Utara, Kab. Tana Toraja dan Kab. Enrekang. (Wrd)