Bone (Humas Sulsel) - Jelang pembukaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Ke-32 Tingkat Provinsi, Kakanwil Kemenag Sulsel H. Khaeroni atas nama Gubernur Sulsel melantik dan mengukuhkan Dewan Hakim di Halaman Rujab Bupati Bone. (Kamis, 23 Juni 2022)
Selain Bupati Bone H. Andi Fahsar M. Padjalangi, Hadir pula Wakil Bupati dan Sekretatis Daerah Kab. Bone, Pimpinan Forkopimda Kab. Bone, Kabiro Kesra Setda Prov. Sulsel, Sejumlah Pejabat baik di Lingkup Kanwil Kemenag Sulsel dan Pimpinan SKPD Lingkup Pemkab. Bone, Para Kakankemenag dan Ketua Kafilah Kabupaten Kota se-Sulsel serta para Dewan Hakim MTQ.
Bupati Bone dalam Sambutannya mengucapkan Selamat Datang kepada seluruh Kafilah se Sulsel, seraya berharap bisa betah dan nyaman selama berada di Kabaupaten yang berjuluk Bumi Arung Palakka.
H. Andi Fahsar M. Padjalangi berkisah bahwa Satu hal yang sangat Beliau impikan sejak diamanahkan memimpin Kab. Bone, adalah bagaimana Kab. Bone menjadi Tuan Rumah MTQ, dan itu terwujud hari ini
"Karena Seingat saya, MTQ Tingkat Provinsi dilaksanakan di Kab. Bone 42 tahun yang lalu, saat itu saya masih SMP, " Kenang Bupati Bone
Andi Fahsar M. Padjalangi juga gambarkan bagaimana keseriusan Pemerintah Kab. Bone mempersiapkan Event Keagamaan bagi Umat Islam yang berskala Regional, yang akan dibuka oleh Gubernur Sulsel esok hari (Jumat, 24/6/2022), dimana Acara Pembukaannya dirancang dengan megah dan spektakuler sampai kesiapan puluhan Venue Lomba yang menurut A. Fahsar A. Padjalangi akan meninggalkan kesan yang dalam yang tak terlupakan bagi seluruh Kafilah Kabupaten Kota Di Sulsel.
Menurut Bupati Kab. Bone, MTQ adalah Simbol Kecintaan Masyarakat Muslim Kepada Kitab Sucinya yakni Al Quran, dan simbol kecintaan ini harus ditradisikan dan diwariskan kepada anak cucu kita, agar nilai spiritualitas dan Budayanya bisa terus membumi.
Usai melantik para Dewan Hakim atas nama Gubernur Sulsel, Kakanwil Kemenag Prov. Sulsel H. Khaeroni mengatakan bahwa pada pelaksanaan MTQ Tahun ini sudah digelar secara Offline setelah MTQ sebelumnya digelar secara Virtual akibat Pandemi Covid-19, karenanya Dewan Hakim dituntut untuk jeli dalam melaksanakan tugas mulianya, dan menjaga marwah dan kesucian Alquran,
"MTQ ini bukan saja mengedepankan unsur spiritualitas semata, tapi dibalik itu ada unsur nilai kebudayaan dan silaturrahmi, mari bersama jaga kesucian Alquran, termasuk dalam menilai lomba," Ungkapnya.
Saya berharap seluruh Dewan Hakim MTQ Tingkat Provinsi ke 32 ini bisa menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya, jujur, profesional, netral, bertanggung jawab, dan independen", lanjutnya
Khaeroni menyebut momentum MTQ ke XXXII ini akan menjadi catatan sejarah bagi Provinsi Sulsel lebih khusus Kabupaten Bone selaku tuan rumah.
Kakanwil juga mengatakan, tujuan pelaksanaan MTQ ini adalah untuk memilih Peserta terbaik dari yang terbaik yang akan mewakili Sulsel pada MTQ Nasional yang akan digelar di Kota Banjarmasin Provinsi Kalimantan Selatan
Untuk itu, Ia menegaskan agar Dewan Hakim yang dikoordinir oleh Dr. KH. Kaswad Sartono ini benar-benar konsisten dan objektif dalam memberikan tanggapan dan penilaian.
"Penilaian adalah keputusan yang bersifat final dan mengikat bagi seluruh peserta dan panitia, serta tidak dapat diganggu gugat, karena itu, Dewan Hakim harus jujur, adil transparan dan objektif dalam memberikan penilaian sebagaimana ikrar dan janji yang telah diucapkan ", Tegas Kakanwil. (Wrd)