Haji 2023

Khaeroni Dampingi Gus Menteri Agama Pantau Pendorongan Jemaah Lansia Tawaf Ifadah

Makkah (Humas Sulsel) – Pasca pelaksanaan Puncak Haji di Armuzna (Arafah, Musdalifah dan Mina), dan Seiring telah selesainya prosesi lontar jumrah, kondisi Masjidil Haram akan mulai dipadati jemaah dari berbagai negara. Karenanya, PPIH mulai mengoptimalkan Petugas Sektor Khusus di Masjidil Haram untuk bersiap di posnya masing-masing untuk memberikan pelayanan dan penjagaan kepada jemaah yang menjalani Ifadhah dan Sa'i.

Demikian disampaikan Kakanwil Kemenag Prov. Sulsel Selaku Petugas Pemantau Haji 2023 H. Khaeroni saat mendampingi Menteri Agama RI selaku Amirul Hajj Indonesia dan Dirjen PHU Kemenag RI saat memantau proses pendorongan jamaah haji Sulsel untuk Thawaf Ifadah (Minggu, 2 Juli 2023)

Gus Menteri Yaqut Cholis Qoumas berkesempatan menyapa para Jemaah Lansia dari Kloter 2 hingga Kloter 11 UPG dari Sektor 3 Makkah Wilayah Syisyah yang duduk di Kursi Roda.

Kejadian yang berlangsung di depan hotel S301-S304 saat Petugas Kloter dan PPIH Arab Saudi serta sejumlah Jemaah Haji bersiap membawa dan mendampingi Jemaah Haji Lansia khususnya yang menggunakan Kursi Roda untuk melaksanakan Tawaf Ifadah di Masjidil Haram.

Nampak Gus Menteri Agama dengan penuh haru dan empati menyapa jamaah lansia, berbincang santai sambil berjongkok di depan Jemaah Lansia dan menanyakan kondisi kesehatan, sudah makan apa belum.

Gus Men juga minta agar Jemaah memperbanyak berdoa dan minum Air Zam Zam dengan niat memperoleh keberkahan berupa kesehatan. Gus Menteri juga mengimbau agar para Jemaah Lansia agar tetap bisa beribadah walau tidak harus di Masjidil Haram karena, toh posisinya sama saja di tanah suci,” Ujarnya.

Usai disambangi Menteri Agama dan Dirjen PHU Kemenag RI, Khaeroni meminta Kepada para petugas kloter terutama para pembimbing ibadah kloter, agar memastikan seluruh jemaah yang tergabung dalam kloternya telah menyelesaikan Thawaf Ifadahnya.

Dikatakan Khaeroni, Tawaf Ifadah dimulai sejak tengah malam pada hari Nahr, tanggal 10 Zulhijah (menurut Imam Syafi’i dan Ahmad). Tawaf Ifadah, lanjutnya, dapat diakukan selama jemaah haji masih di Mekkah, dan tidak ada batas akhir waktunya (Abi Umar Yusuf bin Abdullah al-Syarkha’, al-Kaafi, (Libanon: Dār al-Ma’rifah, t. th), hlm. 134).

“Mengakhirkan Tawaf Ifadah hukumnya boleh, dan tidak dikenakan dam,” ucapnya lagi.

Khaeroni juga menyarankan kepada Petugas Kloter dan Jemaah Haji yang masuk gelombang I mulai kloter 1 sampai 10 UPG agar menyegerakan Tawaf Ifadah untuk mempersiapkan Proses kepulangan ke Tanah Air.

“Jemaah haji gelombang 2, dapat mengakhirkan Tawaf Ifadah dan menunggu agar kepadatan Masjidil Haram berkurang serta memberi kesempatan kepada jemaah gelombang 1 untuk melaksanakan Tawaf Ifadah terlebih dahulu,” jelasnya.

Kakanwil Kemenag Sulsel mengimbau jemaah agar memanfaatkan waktunya dengan istirahat di hotel  sebelum menjalani Thawaf Ifadah dan Sa’i. Kondisi Masjidil Haram yang padat padat saat ini, jemaah diimbau agar tetap dalam rombongannya masing-masing, dan jangan memisahkan diri.

Jadwal kepulangan jemaah haji Gelombang 1 akan dimulai pada 4 Juli 2023 besok. Mereka akan diterbangkan ke Tanah Air dari Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah menuju Embarkasi Masing masing, termasuk Jemaah Kloter 1 UPG asal Kota Makassar yang direncanakan akan meninggalkan Jeddah pada tanggal 4 Juli 2023 Pukul 14.30 Waktu Arab Saudi (WAS) dan Tiba di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar pada hari Rabu, Tanggal 5 Juli 2023 Pukul 09.15 Wita.

Adapun Jemaah haji Kloter 2 UPG yang diisi Jemaah haji asal Kota Makassar, Kab. Kepulauan Selayar dan Kab. Soppeng akan meninggalkan Jeddah pada hari Rabu, tanggal 5 Juli 2023 Pukul 03.50 WAS dan diperkirakan tiba di Makassar pada hari yang sama pukul 22.35 Wita. (Wrd)


Wilayah LAINNYA