Bandung (Kemenag Sulsel) – Kementerian Agama RI melalui Biro Humas, Data, dan Informasi menggelar Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kehumasan dengan mengusung Tema “Humas Kemenag: Kompeten, Responsif, Inovatif, dan Sinergis (KeRIS)”.
Kegiatan yang dilaksanakan di Hotel Intercontinental Bandung, Jawa Barat, mulai 30 April - 3 Mei 2024 ini dihadiri langsung Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemenag RI Muhammad Ali Ramdhani, dihadiri pula Staf Khusus Menteri Agama RI Wibowo Prasetyo, Kepala Biro Humas, Data, dan Informasi Akhmad Fauzin beserta para Ketua Tim di Lingkup Biro HDI.
Panitia Rakornas Kehumasan Tahun 2024 juga menghadirkan sejumlah Nara Sumber diantaranya Juru Bicara Menag RI Anna Hasbi, Kepala Biro Perencanaan kemenag RI serta Praktisi Kehumasan dari Menkominfo.
Dalam laporannya, Akhmad Fauzin selaku Kepala Biro HDI menyebut Rakornas Tahun ini akan membahas isu-isu terkini terkait permasalahan kehumasan di Kementerian Agama serta lebih memperkuat pola sinergi dan koordinasi dalam komunikasi publik yang dikelola oleh Humas di seluruh Satker di bawah Kementerian Agama.
“Humas adalah organ penting di Kementerian Agama yang perlu kita jaga dan perhatikan, saat ini kita memiliki hampir 700 pranata humas di seluruh Indonesia, dari Kanwil, PTKN hingga Balai Litbang dan Diklat Keagamaan, bila disinergikan, hasilnya sangat dahsyat,” Tegas Fauzin.
“Humas adalah pembuka komunikasi. Kalau humasnya buruk, pasti instansi juga terlihat buruk. Begitu juga jika humasnya bagus, pasti instansi keliatan bagus,”
Pesan ini menjadi ungkapan pertama Sekjen Kemenag Muhammad Ali Ramdhani saat membuka Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kehumasan Kementerian Agama Tahun 2024, di Bandung, Selasa (30/5/2024). Pria yang akrab disapa Kang Dhani ini mengungkapkan bahwa Humas berperan penting dalam membangun citra baik bagi Kementerian Agama. Humas adalah etalase yang menjembatani pemerintah dan masyarakat.
Karenanya, ada tiga hal pokok yang harus dilakukan oleh Humas Kemenag agar pesan sampai dengan baik kepada masyarakat. Pertama adalah konten yang objektif dan actual. ”Jangan pernah membuat berita bohong, kejujuran adalah hal penting, jika ingin membangun kepercayaan dengan masyarakat kita harus awali dengan membuat berita yang jujur. karena kejujuranlah yang membangung rasa kepercayaan,” jelasnya.
Kedua, coverage. Cakupan informasi harus bisa dilakukan secara luas dan positif. “Menyebarluaskan isu positif dengan luas akan membangun citra yang baik instansi,” jelasnya.
Hal terakhir yang perlu diperhatikan agar pesan tersampaikan dengan baik kepada masyarakat adalah frequency, dengan terus mengulang-ulang pesan baik. “Ada istilah, pesan buruk yang diulang-ulang akan menjadi kebenaran. Bayangkan, jika kita mengulang pesan baik, pasti akan menimbulkan dampak yang baik juga,” ungkapnya.
Oleh karena itu, Ali menganggap tiga hal penting tersebut perlu diterapkan oleh Humas Kemenag dalam menyampaikan informasi terkait Kementerian Agama. Karena menurutnya, kinerja Kemenag akan lebih baik jika diimbangi dengan publikasi yang baik dan massif, sehingga masyarakat mengetahui apa yang telah pemerintah lakukan untuk masyarakat.
“Fungsi humas tidak hanya corong pemerintah, tapi juga corong bagi masyarakat. Kita perlu mengapresiasi masyarakat jika ada respons baik dari masyarakat, dan jika ada masalah perlu kita juga perlu memitigasi,” ungkapnya.
“Humas juga bekerja melayani kepentingan Kemenag dan masyarakat. Kita perlu menciptakan komunikasi timbal balik dan serta mengatur arus informasi, sehingga tercipta lingkungan yang baik,” lanjut Ali.
Terakhir, Ali menegaskan bahwa yang dibangun saat ini akan meninggalkan jejak digital dan menjadi sejarah ke depannya. “Sejarah tersebut yang akhirnya menjadi social investment,” tegas Ali.
Rakornas Tahun ini diikuti 160 peserta, terdiri atas Pejabat Eselon III yang bertanggung jawab pada pengelolaan kehumasan pada unit eselon I, Kanwil Kemenag Provinsi, dan Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN). Hadir pula pranata humas pada unit Eselon I, Kanwil Kemenag Provinsi, dan Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN), termasuk Ketua Tim HDI Mawardi Siradj yang menjadi utusan dari Kanwil Kemenag Prov. Sulsel.
Rakornas yang rutin digelar tiap tahun, kali ini akan diisi dengan pembahasan Komisi yang spesifik membahas terkait tata kelola kehumasan, penyusunan Panduan Kehumasan dan Pembinaan Prahum.
Acara Rakornas Kehumasan juga diwarnai dengan sesi Outbond dan Games Capacity Building, yang tujuannya selain seru-seruan juga menguji kebersamaan dan kekompakan tim demi tercapainya tujuan bersama. (Wrd)