Buka Pelatihan Blended Learning di BDK Makassar, Kakanwil Kemenag Sulsel ​​​​​​​Dorong ASN Adaptif dan Moderat

Buka Pelatihan Blended Learning di BDK Makassar, Kakanwil Kemenag Sulsel ​​​​​​​Dorong ASN Adaptif dan Moderat

Makassar, (Kemenag Sulsel) – Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kakanwil Kemenag) Sulawesi Selatan, H. Muh. Tonang, S.Ag., M.Ag., secara resmi membuka pelatihan blended learning di Balai Diklat Keagamaan Makassar, Rabu, 18 September 2024. 

Pelatihan ini berlangsung selama delapan hari, dari 18 hingga 26 September 2024, dengan peserta yang berasal dari tiga provinsi, yaitu Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, dan Sulawesi Tenggara.

Pelatihan ini diikuti oleh sepuluh angkatan, yang terbagi antara lima angkatan daring dan lima angkatan tatap muka (on-campus). Beberapa materi yang disampaikan dalam pelatihan mencakup berbagai topik penting, seperti Pelatihan Teknis Pelayanan Publik bagi staf KUA, Pelatihan Keluarga Sakinah, Al Quran Hadits untuk MA, IPS untuk MTs, Pendidikan Agama Kristen SD, Teknologi Informasi Tingkat Dasar, Pengelolaan Pengeluaran Negara, Karya Tulis Ilmiah, Manajemen Zakat, serta Biologi MA.

Kepala Sub Tata Usaha Balai Diklat Keagamaan Sulsel, Sukma, S.Pd.I., M.A., dalam laporannya menyampaikan apresiasi kepada para peserta dan pihak terkait. "Selamat kepada peserta sepuluh angkatan yang terdiri dari lima angkatan on-campus dan lima angkatan daring. Pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan kompetensi dan menambah output bagi kita semua. Peserta daring juga akan dilanjutkan dengan sesi on-campus di Balai Diklat Keagamaan Makassar," ujar Sukma.

Ia juga menyampaikan rasa terima kasih kepada Kakanwil Kemenag Sulsel atas kesediaannya hadir dalam acara ini meskipun di tengah jadwal yang padat. “Kami sangat berterima kasih kepada Kakanwil Kemenag Sulsel yang telah menyempatkan hadir dan berbagi ilmu dengan para peserta diklat ini," imbuhnya.

Dalam sambutannya, H. Muh. Tonang mengungkapkan kebahagiaannya atas terselenggaranya pelatihan ini. "Saya mengucapkan terima kasih kepada Balai Diklat Keagamaan yang telah mengundang saya untuk berbagi kebahagiaan dan ilmu bersama peserta pelatihan. Pelatihan ini merupakan langkah penting dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan ASN kita," ungkapnya.

Kakanwil Kemenag Sulsel kemudian menggarisbawahi peran penting ASN Kementerian Agama dalam menjalankan tugas sebagai pelayan masyarakat di bidang keagamaan dan pendidikan. "ASN Kementerian Agama saya rasa memahami tugas-tugas yang diemban sebagai pelayan masyarakat di bidang keagamaan dan pendidikan. Namun, tugas ini bukan hanya rutinitas, melainkan juga menanamkan nilai-nilai agama yang toleran dan moderat di lingkungan mereka. Dengan begitu, kita bisa menciptakan kesalehan sosial," jelasnya.

Ia juga menekankan pentingnya profesionalisme dalam menjalankan tugas sehari-hari. Menurutnya, ASN harus mampu menjadi contoh yang baik dalam perilaku dan moralitas. "Sebagai ASN, kita dituntut untuk menjadi teladan dalam memberikan pemahaman agama yang toleran. Tugas kita bukan hanya mengajarkan agama, tetapi juga menunjukkan bahwa ajaran agama dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dengan moderat dan penuh toleransi. Ini penting untuk menjaga citra baik ASN Kementerian Agama di mata masyarakat," tambah H. Muh. Tonang.

Lebih lanjut, H. Muh. Tonang mendorong para ASN untuk beradaptasi dengan perkembangan teknologi informasi, yang kini menjadi kebutuhan dalam pelayanan publik. "Kita tidak bisa menghindari teknologi. Suka atau tidak, teknologi informasi sudah menjadi bagian penting dari pekerjaan kita sehari-hari. Karena itu, sebagai ASN, kita harus beradaptasi dengan teknologi ini agar bisa memberikan layanan yang lebih baik dan efisien kepada masyarakat," tegasnya.

Pelatihan blended learning ini diharapkan dapat meningkatkan kompetensi ASN Kementerian Agama di berbagai bidang, baik dalam hal pelayanan publik maupun penguasaan teknologi, sehingga mereka lebih siap menghadapi tantangan di masa depan dengan sikap profesional dan berintegritas. (Andy)


Wilayah LAINNYA