Soppeng, (Humas Kemenag) – Pemerintahan Indonesia sekarang di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden M. Jusuf Kalla mengkampanyekan pentingnya Revolusi Mental. Revolusi Mental menjadi sesuatu hal yang sangat penting pada saat ini karena ada keyakinan bahwa pembangunan nasional tidak akan pernah sukses manakala hanya mengandalkan perombakan kelembagaan atau institusional, sementara mental manusianya tidak pernah mengalami perombakan.
Untuk itulah, sebanyak 40 Aparatur Sipil Negara (ASN) yang terdiri dari guru Madrasah jenjang MI, MTs dan MA mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Revolusi Mental di Wilayah Kerja Kementerian Agama Kabupaten Soppeng se wilayah kerja Balai Diklat Keagamaan Makassar selama empat hari kedepan mulai Kamis, 20 s.d 24 Juli 2017 di Hotel Surya Watansoppeng.
Kepala Balai Diklat Keagamaan Makassar Hj. Musyarrafah Amin, S. Sos. M. Si sebelum membuka kegiatan tersebut mengungkapkan bahwa Diklat Di Wilayah Kerja adalah salah program dari Balai Diklat untuk memberikan pendidikan dan pelatihan kepada seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di semua wilayah yang menjadi cakupannya.
DDWK ini juga untuk menjawab usulan dari daerah-daerah yang menginginkan peningkatan kualitas dan kuantitas dari pegawainya karena diketahui bersama dengan banyaknya jumlah ASN tentu tidak semua bisa di berikan Pendidikan dan Pelatihan di Balai Diklat Keagamaan Makassar.
Musyarrafah menambahkan bahwa tujuan dilaksanakannya DDWK adalah untuk meningkatkan pengetahuan, keahlian, keterampilan pada proses pembelajaran serta sikap mental guru dalam melaksanakan tugas dan fungsinya sesuai standart kompetensi masing-masing.
Diharapkan juga dari kegiatan ini dapat merubah pola pikir guru dengan meng implementasikan di lapangan secara baik dan profesional, jangan hanya menjadi bahan pelengkap karena kebutuhan admistrasi semata.
“Saya berharap setelah mengikuti kegiatan ini kiranya ada nilai tambah bagi peserta, dalam upaya meletakkan profesionalisme sebagai asas dalam berkerja secara konsisten. ASN tidak cukup hanya berbekal pada ilmu pengetahuan yang di milikinya namun lebih di perlukan etos kerja yang bercirikan kedisiplinan dan 5 nilai budaya kerja Kementerian Agama yang di terapkan dalam tugas keseharian sebagai seorang guru. Ini harus dilakukan guna mewujudkan motto Madrasah Lebih Baik Lebih Baik Madrasah” tandasnya.
Setelah membuka DDWK secara resmi, Kepala BDK Makassar Hj. Musyarrafah Amin, M. Si didampingi Kasi Pendidikan Madrasah Kemenag Soppeng Drs. Latang, M. Pd.I menyematkan kartu tanda peserta DDWK kepada peserta yang diwakili oleh Muhammad Hilmi dan Marsuna. (afr/arf)