Malili, (Humas Makassar) - Tujuh jam waktu merupakan waktu yang cukup lama jika kita berkendara non stop tetapi waktu tersebut bisa dibilang sangat sedikit bagi para kaligrafer peserta MTQ XXX di Luwu Timur

Ahmad merupakan peserta kaligrafi naskah putra dari Makassar yang ikut berlomba di Gedung Olahraga (GOR) Malili yang diadakan pada hari pertama, Rabu (02/04/2018). Dengan bakat yang dimiliki sejak tahun 2006 selama menjadi santri di Pondok Pesantren Rahmatul Asri dan ditunjang dengan tujuh tahun kuliah di Sukabumi Jawa Barat, Ahmad memaksimalkan persiapannya untuk mengikuti Kaligrafi Khat Naskah. "Persaingan yang dirasakan saat berlangsung perlombaan, kalau waktu 7 jam itu sebenarnya belum maksimal, karena sebuah karya kaligrafi ketika sudah tidak ada kekurangan di dalamnya. tapi namanya juga lomba jadi ketika ditentukan 7 jam harus selesai maka kita pun harus menyelesaikannya meskipun belum maksimal." katanya setelah lelah berjibaku dengan alat kaligrafinya.

"Lawan terberat sama dengan dua tahun lalu di Barru. Dia juara 1 khat Naskah sedangkan saya dapat juara dua." ungkap Ahmad yang merasa optimis saat bisa menjuarai khat Naskah saat ini.

Dengan penuh semangat Ahmad menceritakan bahwa berkompetisi di Sulawesi Selatan sejak tahun 2006 semenjak belajar kaligrafi selalu ikut cabang lomba naskah. "Semoga harapan sesuai kenyataan. Kerja sudah maksimal kak sekarang tinggal berdoa dan bertawakkal" tangkasnya dengan mengangkat seluruh alat kaligrafinya menuju mobil yang akan mengantarkannya balik ke pondokan. (Syh/Riz/Arf)