Makassar (Humas Sinjai) – Kegiatan workshop dengan tema Implementasi Kurikulum Merdeka yang digelar oleh Dewan Pimpinan Wilayah Persatuan Guru Madrasah Indonesia (DPW PGMI) diperuntukkan bagi madrasah (KMA 347 Tahun 2022) yang bertempat di Hotel Grand Imawan Jl. Pengayoman No. 36 Masale Kecamatan Panakkukang Kota Makassar, Minggu (12/06/2022)
Kegiatan workshop ini dibuka secara resmi oleh Dewan Penasehat DPW PGMI Provinsi Sulawesi Selatan ( Sulsel) yang diwakili oleh kepala seksi (kasi) Kurikulum dan Kesiswaan Kantor Wilayah Provinsi Sulawesi Selatan, H. Muh. Kasim.
Workshop ini dihadiri oleh Kasi Kurikulum dan Kesiswaan Kantor Wilayah Provinsi Sulawesi Selatan (Kemenag Sulsel) H. Muh. Kasim, Dewan Pakar Hj. Yuspiani, Ketua Umum H. Kaswad Sartono, Sekretariat Umum Hj. Darmawati, Sekjend DPP PGMI H. Wahyuddin Hakim, Pemateri workshop Hj. St. Syamsudduha, para pengurus DPW Provinsi Sulawesi Selatan serta para peserta workshop yang berada pada lingkup Kementerian Agama (kemenag).
Zulfikah Nur, ketua panitia pada pelaksanaan workshop Implementasi Kurikulum Merdeka dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini tidak akan pernah berjalan sukses sampai detik ini tanpa adanya dukungan dari para pengurus PGMI Prov. Sulsel.
Sebagai ketua panitia, ” saya memberikan acuan jempol terhadap guru-guru madrasah yang memiliki semangat dalam menyongsong penerapan kurikulum merdeka di lingkup madrasah”, ujar Zulfikah Nur.
” Melalui Workshop Kurikulum Merdeka ini, para guru madrasah yanga hadir diharapkan mampu menyebarluaskan substansi Kurikulum Merdeka KMA 347 Tahun 2022 dan saling berbagi informasi ketika telah kembali ke madrasahnya masing-masing. Tambah Zulfikah
Sementara itu Ketua Umum DPW PGMI Provinsi Sulawesi Selatan, H. Kaswad Sartono dalam sambutanya menekankan 11 (sebelas) bab yang harus dipahami dan dinalar bersama oleh narasumber yang seluruhnya tertuang pada KMA 347 Tahun 2022, semoga para peserta workshop dapat mendengar dan memahami apa yang ada dalam KMA 347 Tahun 2022 ini, sehingga dapat terjawab segala pertanyaan-pertanyaan yang muncul terkait pengimplementasian kurikulum merdeka”, katanya.
Hal yang sama disampaikan oleh Sekjend DPP PGMI yang juga merupakan Kakankemenag Kab. Bone, H. Wahyuddin Hakim, ” Kurikulum merdeka diterapkan sebagai persiapan bagi guru madrasah untuk mengikuti tantangan zaman di era sekarang ini sehingga mereka dapat berdampingan dengan perkembangan serta perubahan utamanya di bidang pendidikan”, ucapnya.
Kasi Kurikulum dan Kesiswaan Kantor Wilayah Provinsi Sulawesi Selatan, diakhir sambutannya mengatakan ” Kurikulum merdeka merupakan suatu proses untuk membina dan memajukan madrasah yang akan dilakukan secara bertahap”, ungkap H. Muh. Kasim.
Salah seorang pendidik dari Madrasah Aliyah Tengah Lembang (MA Tengah Lembang) yang turut hadir sebagai peserta workshop menyampaikan ” Selama mengikuti workshop Implementasi Kurikulum Merdeka ini, selain manambah ilmu, banyak hal yang saya dapatkan termasuk isu-isu yang simpang siur terkait kurikulum merdeka semuanya diperjelas dan kegiatan workshop ini”, pungkas Sumardi.
Lebih lanjut Sumardi, ” Penerapan kurikulum merdeka untuk sementara ini hanya diwajibkan bagi madrasah induk KKM sementara bagi madrasah pengikut baik itu negeri maupun swasta akan ditindak lanjuti kedepannya”.
Terpisah Kepala MA Tengah Lembang, Syukur mengatakan bahwa ” Saya berharap bagi perwakilan dari MA Tengah Lembang yang ikut dalam peserta workshop dapat menyalurkan ilmu yang diperolehnya ke teman-teman pendidik lain yang tidak sempat ikut, utamanya bagi pendidik yang ada di MA Tengah Lembang”. Tutupnya. (AWA)