Suka Duka Ketua Kloter 2 Bone / 18 UPG Musim Haji 2024

H. Muhammad Rafi As'ad Ketua Kloter 2 Bone / 18 UPG

Bone, (Humas Bone) - Menjadi seorang petugas haji bukanlah perkara mudah. Ada tugas negara, tugas agama, dan tugas kemanusiaan yang harus diemban. Petugas kloter, misalnya, melayani ratusan jemaah dengan beragam usia, aneka sifat dan karakter, dan berbagai pola hidup. Tentu, hal ini memerlukan kerja ekstra keras.

Muhammad Rafi As'ad, Ketua Kloter 2 Bone / 18 UPG musim haji 2024, membagikan pengalamannya selama menjalankan tugas berat ini. Pada 25 Mei 2024, Kloter 18 UPG berangkat menuju Jeddah membawa 442 rombongan jamaah. Berbagai suka duka dialami oleh Rafi As'ad dan timnya hingga kembali ke tanah air pada 6 Juli 2024.

"Karena banyak jemaah lanjut usia, setiap hari atau setiap saat kami melakukan visitasi atau kunjungan ke kamar jemaah. Terkadang, kami harus membawa jemaah jalan-jalan dengan kursi roda supaya tidak bosan tinggal di kamar hotel. Kami juga harus bersabar jika ada anggota jemaah yang protes masalah pelayanan karena kurang komunikasi," cerita Rafi As'ad. 

"Sebagai Ketua Kloter, kami harus selalu prima dan melakukan apa saja agar jemaah bisa melaksanakan ibadah haji dengan baik, apalagi jemaah yang kami bawa banyak kan banyak lansia," lanjutnya menambahkan.

Salah satu pengalaman yang sangat membekas bagi Rafi As'ad adalah ketika ada anggota jemaah yang meninggal dunia di Madina.

"Salah satu jemaah kami, Nuhera Daeng Maceyya (88), meninggal di Madina. Dari rumah sakit, jenazah dibawa ke tempat permandian jenazah, kemudian ke masjid pada waktu salat subuh untuk disalatkan. Saya tidak pernah tidur karena harus menjaga jenazah dan mengikutinya. Setelah itu, jenazah dibawa ke tempat pemakaman," ungkap Rafi As'ad.

Rafi As'ad bersama empat petugas pemakaman turut turun ke liang lahat untuk memakamkan jenazah. "Ini menjadi pengalaman pertama saya, ketika memasukkan jenazah ke liang lahat. Ini tidak pernah saya lakukan di kampung atau tanah air," imbuhnya.

Rafi As'ad juga mengapresiasi peran ketua regu dan ketua rombongan yang aktif membantu petugas ketua kloter untuk melayani jemaah.

"Semua aktif membantu saya. Kerja sama ini sangat penting agar pelayanan kepada jemaah bisa maksimal," pungkasnya.

Pengalaman ini menggambarkan betapa beratnya tugas yang diemban oleh petugas haji, terutama Ketua Kloter. Mereka harus siap menghadapi berbagai tantangan demi memastikan kenyamanan dan kelancaran ibadah haji bagi para jemaah. (Ahdi)


Daerah LAINNYA