Bontomarannu (Humas Gowa). Pondok Pesantren Tahfizul Qur'an An Nail Gowa, membuat terobosan dan inovasi pembelajaran dalam hal penguasaan bahasa Arab kepada para santri dengan menerapkan program "4 Hari Wajib Berbahasa Arab" di lingkungan pondok.
Untuk mendukung program tersebut, maka banyak hal teknis yang dilakukan oleh bagian "Qismul Lughoh", yakni Ustadz Nirwan Mubarak bersama dengan para pembina yang lain. Di antara hal yang dilakukannya, mulai dari menyiapkan mufradat yang wajib dihafalkan oleh para santri setiap harinya, pengontrolan dan pengawasan pelanggaran bahasa, pemberian 'iqob (disiplin positif) bahkan sampai pada pelaksanaan evaluasi yang dilakukan dalam bentuk ujian hiwar (percakapan).
Pada hari Ahad (12/03/2023) misalnya, mereka telah melaksanakan ujian hiwar (percakapan) kepada seluruh santri. Ujian hiwar dllaksanakan 1 kali setiap 3 bulan ini bertujuan untuk mengukur sejauh mana kemampuan dan kemajuan berbahasa para santri dalam kurun waktu 3 bulan terakhir.
Menurut Nirwan, banyak manfaat dan hal positif yang diperoleh para santri selama dilaksanakannya program wajib bahasa di pondok ini. "Sekarang para santri sedikit demi sedikit sudah terbiasa dengan bahasa Arab bahkan di antara mereka sudah fasih berkomunikasi aktif bersama dengan teman-temannya dan juga kepada para pembinanya," tutur Nirwan.
Sementara itu, penanggung jawab program, Ustad Muhammad Ode Wahyu, ketika dikonfirmasi mengatakan bahwa program wajib berbahasa Arab ini dilaksanakan 4 hari dalam sepekan mulai dari hari Selasa sampai dengan hari Jumat.
Program ini lanjutnya, adalah salah satu bentuk ikhtiar kita untuk memberikan yang terbaik kepada para santri selama mereka menempuh pendidikan di pondok dan sebagai bekal mereka ke depannya. Di samping mereka dibina menjadi penghafal Al Qur'an juga dibekali dengan kemampuan berbahasa Arab yang baik dan benar.
Senada dengan apa yang disampaikan oleh Nirwan Mubarak. Kabag Kurikulum, Muhammad Nasir Suddin memberikan tanggapannya terkait dengan program ini. Menurutnya sejak diprogramkannya wajib berbahasa Arab ini, banyak perubahan yang terjadi di lingkungan pondok baik itu kepada para santri maupun kepada para pembina/pegawai.
"Uniknya lagi menurut dia, mulai para security sampai kepada petugas cleaning service merasa termotivasi dan tertantang untuk juga belajar dan menggunakan bahasa arab ketika mereka berada di lingkungan pondok," tambahnya.
Nasir Suddin yang juga Kepsek tingkat Ulya pada PPTQ An Nail ini, lebih lanjut menjelaskan bahwa program wajib berbahasa Arab di lingkungan pondok nampaknya sangat berpengaruh terhadap jumlah pendaftar PPDB TP. 2023/2024 yang menurut dia, baru-baru ini telah ditutup karena telah jauh melebihi dari kuota pendaftar yang akan diterima.
Program ini menurut Nasir, sangat membantu dalam mengangkat jumlah pendaftar di pondok tahun ini, salah satu indikatornya adalah banyaknya santri dari tingkat Wustha yang mendaftar dan lanjut ke tingkat Ulya bahkan berdasarkan data yng dimilikinya 2X lipat dari tahun sebelumnya.
"Hal ini menunjukkan mereka senang berada di pondok. Saya yakin salah satu penyebabnya karena adanya program wajib berbahasa Arab yang kita coba terapkan di pondok ini," ungkapnya.
Program wajib berbahasa Arab di lingkungan Ponpes Tahfizul Qur'an An Nail sejatinya baru diprogramkan pada tahun ajaran 2022/2023 sebagai terobosan pondok dalam pengajaran bahasa Arab dan untuk mengakomodir harapan-harapan dan keinginan sebagian besar orangtua dan wali santri.
Namun dalam waktu yang relatif singkat program ini telah melahirkan banyak manfaat dan kebaikan yang telah dirasakan oleh para santri dan seluruh stakeholder PPTQ An Nail.(NS/OH)
Daerah
Kegiatan PPTQ An-Nail Gowa
Sepekan 4 Kali, Santri PPTQ An Nail Gowa Wajib Berbahasa Arab
- Senin, 13 Maret 2023 | 09:21 WIB