Kunjungan Puteri Presiden

Puteri Presiden Gus Dur Berkunjung Ke KUA Tanete Riattang

Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Tanete Riattang Kabupaten Bone kedatangan tamu istimewa. Inaya Wulandari Wahid, puteri Presiden ke 4 Republik Indonesia KH. Abdurrahman Wahid

Watampone, (Humas Bone) – Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Tanete Riattang Kabupaten Bone kedatangan tamu istimewa. Inaya Wulandari Wahid, puteri Presiden ke 4 Republik Indonesia KH. Abdurrahman Wahid atau akrab dengan sapaan Gus Dur menyempatkan diri untuk silaturahmi dan berkunjung ke KUA Tanete Riattang didampingi Penghulu KUA Awangpone Kamaluddin, Selasa (7/6/2022).

Dalam kunjungannya, wanita dengan sapaan akrab Mbak Nay disambut hangat oleh Kepala KUA Tanete Riattang Abd. Wahid Arif bersama segenap Pegawai KUA Tanete Riattang. Diketahui kedatangannya di Kabupaten Bone untuk menghadiri acara Seminar Nasional Kebangsaan dan Kerukunan yang digelar oleh Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Bone.

“Selamat datang di KUA Tanete Riattang Kabupaten Bone. Sungguh suatu kehormatan dan kebanggaan bagi kami karena Mbak Inaya sudah bersedia meluangkan waktu untuk mengunjungi kantor kami. Inilah wajah Kementerian  Agama di tingkat kecamatan,” sambut Wahid Arif.

Kedatangannya di KUA Tanete Riattang dijamu sederhana oleh Penghulu, Penyuluh Agama dan Staf dengan sajian makanan khas Bugis Bone. Pada kesempatan tersebut Mbak Inaya sedikit berbincang terkait perkembangan moderasi beragama di Kabupaten Bone. Menurutnya Kota Bone patut dijadikan kota percontohan moderasi beragama karena cenderung aman dan jauh dari konflik keagamaan.

“Di Kabupaten Bone ini seharusnya dijadikan percontohan moderasi beragama. Karena masyarakatnya damai dan tidak ada konflik beragama. Nilai toleransinya juga tinggi dan didominasi oleh masyarakat muslim,” tutur puteri ke 4 Presiden Gus Dur ini sambil melanjutkan perbincangan.

Perbincangan dilanjutkan dengan membahas sosok ayahanda Gus Dur, Guru Bangsa yang selalu berpegang teguh kepada prinsip. Dalam suasana santai Mba Nay juga memberikan wejangan-wejangan terkait bagaimana meningkatkan sikap dan toleransi antar umat beragama. Kemudian ia berjalan mengelilingi taman KUA Tanete Riattang sambil sesekali berfoto. 

Melalui Kementerian Agama Toleransi dan Moderasi menjadi nilai yang fundamental untuk disampaikan kepada masyarakat. Nilai-nilai moderasi tidak terbatas dalam moderasi beragama saja, tetapi juga moderat dalam cara pandang apapun. Hal ini tidak boleh berhenti hanya pada tahap pemahaman saja, tetapi juga harus bisa diimplementasikan dalam sikap dan kehidupan sehari-hari. (Fat/Anty/Ahdi)


Daerah LAINNYA