Peserdik Kelas V.A MIN 8 Bone Ciptakan Karya Kreatif dari Bahan Bekas

Peserdik Kelas V.A MIN 8 Bone Ciptakan Karya Kreatif dari Bahan Bekas

Watampone, (Humas Bone) – Kreativitas tanpa batas ditunjukkan oleh peserta didik (Peserdik) kelas V.A MIN 8 Bone melalui kegiatan prakarya yang dibimbing oleh wali kelas mereka, Andi Hamrianto. Dalam proyek ini, para peserta didik diajak memanfaatkan bahan bekas untuk menciptakan karya-karya unik dan bermanfaat.

Muh. Arka'an Athallah, salah satu peserdik, berhasil membuat miniatur rumah dari potongan koran bekas. Dengan ketelitian dan kreativitas, ia mengubah tumpukan kertas yang tak terpakai menjadi karya seni yang detail dan menarik. "Saya senang bisa membuat sesuatu yang berguna dari barang bekas. Ini membantu saya berpikir lebih kreatif," ujar Arka'an dengan bangga. Rabu, (02/10/24).

Sementara itu, Adiba Khanza Az-Zahrah juga tak kalah kreatif dengan membuat kalender unik dari bahan bekas. Kalender tersebut dihias dengan motif-motif yang menarik, menonjolkan sisi artistik sekaligus fungsional dari karyanya. "Saya ingin membuat sesuatu yang bermanfaat sekaligus ramah lingkungan. Kalender ini bisa digunakan sehari-hari, dan saya senang bisa berkontribusi dalam mengurangi sampah," kata Adiba.

Wali kelas Andi Hamrianto mengungkapkan rasa bangganya atas pencapaian peserdik. "Ide dan kreativitas yang ditunjukkan oleh anak-anak ini luar biasa. Mereka tidak hanya belajar untuk berkreasi, tetapi juga memahami pentingnya menjaga lingkungan dengan memanfaatkan bahan-bahan bekas," ujarnya.

Kegiatan ini tidak hanya mengasah kemampuan Peserdik dalam berinovasi, tetapi juga menanamkan kesadaran akan pentingnya daur ulang dan ramah lingkungan. Para peserta didik diharapkan terus mengembangkan kreativitas mereka dan memanfaatkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan bimbingan yang tepat, peserdik MIN 8 Bone di kelas V.A mampu menunjukkan potensi besar mereka dalam menciptakan karya yang bermanfaat bagi lingkungan dan masyarakat. Ini adalah bukti bahwa pendidikan bukan hanya tentang teori, tetapi juga bagaimana peserdik diajak untuk berpikir kreatif dan peduli terhadap lingkungan. (A. Anto/Ahdi).


Daerah LAINNYA