Penuh Semangat Siswa MAS Darul Istiqamah Bulukumba Melakukan Refleksi Fisik dan Pikiran Melalui Menulis Puisi

Penuh Semangat Siswa MAS Darul Istiqamah Bulukumba Melakukan Refleksi Fisik dan Pikiran Melalui Menulis Puisi

Ponci, (Humas Bulukumba) - Puisi sebagai kreasi manusia selalu berkembang dari masa ke masa. Guru Bahasa Indonesia Ernawati mengiring semangat siswa dalam ujian PAT melalui pembuatan puisi penuangan ide dengan objek nuansa sekolah. Selasa, 06/06/2023.

Seusai melaksanakan ujian di hari kedua, para siswa melanjutkan kegiatan refleksi dengan intruksi guru Bahasa Indonesia untuk menuju ke halaman Madrasah.

Ernawati selaku guru Bahasa Indonesia mengatakan perkembangan puisi merupakan refleksi pemikiran penyair dalam menyikapi zaman, sekaligus menyikapi perpuisian itu menjadi seribu macam bentuk, ada yang tetap melakat dalam puisi sebagai hakekatnya, yaitu menyampaikan sesuatu secara langsung dan ada yang sebaliknya.

"Puisi itu dapat membangun, membentuk, membuat, menciptakan melalui imajinasinya dan puisi merupakan ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait. Unsur-unsur puisi itu berupa emosi, imajinasi, pemikiran, ide, nada, irama, kesan pancaindera, susunan kata, kata kiasan, kepadatan, dan perasaan yang bercampur-baur. Tidak ada patokan baku dalam menuangkan ide untuk menjadi sebuah puisi". Tuturnya.

Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam menulis puisi adalah menentukan jenis puisi yang hendak dibuat, menentukan tema dan pesan yang hendak disampaikan, mengembangkan tema menjadi kalimat berdasarkan hasil imajinasi  dan penuangkan ide dalam uraian kata-kata yang sesuai kaidah puisi.

Kesulitan yang terjadi pada siswa dalam pembelajaran menulis puisi saat ditemui di halaman sekolah, Nabila mengungkap "saya terbatas pada diksi dan pemilihan kata bu!. Kesulitan mencari padanaan kata yang sesuai dalam puisinya".

Untuk meringankan kesulitan siswa dalam merangsang  imajinasi dan ide untuk menuliskan puisinya, guru memberikan ide dengan  media yang dapat dilihat, didengar dan dirasakan seperti media objek sekolah yang rindang dengan pepohonan dan ramai akan orang-orangnya.

Kegiatan berlangsung cukup meriah dengan tambahan canda tawa dari siswa pada saat melihat beberapa temannya yang ditunjuk untuk berpuisi ditempat duduknya secara bergantian dengan nuansa gerak dan intonasi baik haru dan bahkan ada yang seperti orasi serta berpidato.

Di akhir kegiatan guru bahasa Indonesia menutup dengan harapan "siswa ke depannya dalam pembelajaran bahasa Indonesia mampu mengekspresikan ide-ide, hasrat, ungkapan hati, imajinasi yang sebelumnya sulit untuk diungkapkan, menambah hasanah perbendaharaan kata, dan pilihan kata, serta padanan kata menjadi puisi utuh yang dapat dinikmati baik oleh penulis ataupun pembacaannya. (Hnt/ARd)


Daerah LAINNYA