Bajeng (Humas Gowa). Kepala KUA Kecamatan Bajeng A.M Yusuf Hakim meluncurkan program KUA SIPAKATAU (Silaturahmi Penyuluh Agama dan Kajian Tadabur Al-Quran) pada Pameran Aksi Kinerja Revitalisasi.

Yusuf menjelaskan, SIPAKATAU disini adalah bagaimana menumbuhkan silaturahmi dalam bingkai belajar membaca Al-Qur'an yang benar. "Memahami dan mentadaburi kandungan isi Al-Qur'an, serta beramal sesuai petunjuk Al-Qur'an," terangnya saat dihubungi, Kamis (12/10/2023).

Menurutnya, makna dari kata SIPAKATAU berasal dari bahasa Makassar, yang diartikan “Saling Menghargai”. "Secara filosofi, program tersebut memiliki unsur kata tau atau orang, dapat dimaknai bagaimana sikap dalam memandang manusia atau memanusiakan
manusia," jelasnya.

Ia menambahkan, program ini lahir karena beberapa faktor. "Masih banyaknya masyarakat Bajeng yang tergolong dalam kategori Buta Aksara Al-Qur’an, banyak masyarakat yang belum bisa membaca Al-Qur’an dengan benar. Baik dari segi Makharijul Huruf ataupun tajdwidnya," imbuhnya.

Ia berharap, masayarakat dapat membangun semangat untuk semakin cinta Al-Quran. "Menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman dalam hidupnya," pungkas Kepala KUA Kec. Bajeng.

Maksud dan tujuan dari program tersebut, adalah terbentuknya masyarakat Bajeng yang bisa membaca Al-Qur’an dengan benar, mampu memahami dan mentadaburi kandungan isi Al-Qur’an, serta berilmu beramal yang berlandaskan pada Al-Qur’an.

Adapun sasaran dari program ini adalah orang dewasa, remaja dan anak-anak. Tempat pelaksanaannya di Masjid-masjid setiap desa/kelurahan yang dilakukan oleh Penyuluh Agama Islam di objek binaannya masing-masing secara terjadwal.

Point penting dalam pelaksanaan kegiatan ini ialah membina secara perorangan dan  berkelompok dalam hal tahsinul Qiraah, belajar bersama tentang Makharijul Huruf dan tajwid, melaksanakan kajian tematik Al-Qur’an, dan disertai dengan konsultasi dan dialog interaktif.(NK/OH)