Parepare, (Humas Parepare) - Bertempat di Ruang Aula Cafe Warna-warni, Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Kota Parepare menggelar kegiatan Penguatan Moderasi Beragama, Senin, 23 Mei 2022. Sasaran utama kegiatan ini adalah para staf yang ada di bawah naungan Kementerian Agama Kota Parepare yang sekaligus menjadi peserta kegiatan yang berjumlah 40 orang.
Ketua FKUB Kota Parepare, H. Zainal Arifin di awal acara melaporkan bahwa tingkat kerukunan dan keamanan masyarakat di Kota Parepare sangat baik.
“Kerukunan umat beragama di Kota Parepare terjaga dengan baik. Para tokoh masyarakat dan tokoh agama rutin melaksanakan pertemuan untuk membahas hal-hal yang dapat memicu konflik atau permasalahan dalam masyarakat yang dapat melahirkan bibit‐bibit kelompok paham radikal dan intoleran,”ungkapnya.
Hal tersebut mendapat apresiasi dari H. Ali Yafid, selaku Kepala Bagian Tata Usaha Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan, yang diungkapkan saat memberi sambutan sekaligus membuka kegiatan yang dilanjutkan dengan pemberian materi.
“Saya memberikan apresiasi terhadap perkembangan dan kondisi keberagaman di Kota Parepare yang sangat kondusif,”ujar Kabag TU.
Menurutnya penting ada kegiatan dan pertemuan serta koordinasi yang dilakukan oleh para tokoh agama, tokoh masyarakat serta pemerintah setempat agar bilamana timbul masalah atau konflik dalam masyarakat dapat segera diselesaikan.
“Melalui FKUB diharapkan dapat terjalin komunikasi dengan lembaga-lembaga keagamaan, tokoh masyarakat dan juga organisasi kemasyarakatan dengan menampung aspirasi yang kemudian akan direkomendasikan kepada penentu kebijakan, dalam membuat regulasi atau perundang-undangan yang berkaitan dengan kesejahteraan dan kerukunan umat beragama,”jelasnya.
Pada kegiatan tersebut, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Prov. Sulsel H. Khaironi juga berkesempatan untuk memberi materi. Meski waktu tidak banyak namun materi yang disampaikan sangat padat dan berisi pesan moral akan pentingnya menjaga kerukunan dalam hidup dengan selalu memupuk penguatan moderasi beragama di lingkungan masyarakat.
Lebih lanjut dalam uraiannya, Khaironi juga menyampaikan bahwa kerukunan dan kesejahteraan tercipta dalam masyarakat tidak datang dengan sendirinya, namun harus dijaga dan dipelihara.
Di akhir kegiatan Kakanwil berkesempatan menutup kegiatan dengan harapan materi yang diperoleh pada kegiatan ini dapat diimplementasikan dan diterapkan di tengah masyarakat.(Fitri/Wn)