As'adiyah Galung Beru

Pengajian Rutin Kitab Tafsir Jalalain Ponpes As’adiyah Galung Beru

Ket. Foto : KM. Muh. Fajrul Iman, S.Ag, selaku pengampu kitab tersebut menjabarkan surah Al-Baqarah ayat 23 sampai dengan ayat 25.

Galung Beru, (Humas Bulukumba) - Tafsir Jalalain, demikianlah kitab tafsir ini diberi nama yang berarti dua jalal. Penyebutan nama demikian tidak terlepas dari nama pengarangnya yang terdiri dari Imam Jalaluddin Al-Mahalli dan Imam Jalaluddin As-Suyuti.

Pondok Pesantren As’adiyah Galung Beru Kabupaten Bulukumba, yang terus konsisten mengembangkan pembelajaran kitab kuning, kembali melaksanakan pengajian rutin kitab tafsir Jalalain. Selasa, 7/6/2022.

KM. Muh. Fajrul Iman, S.Ag, selaku pengampu kitab tersebut menjabarkan surah Al-Baqarah ayat 23 sampai dengan ayat 25.

Pada kutipan ayat 23 (baca Alquran) yang arti terjemahannya jika kamu ragu pada Al-Qur’an yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), datangkanlah satu surat yang semisal Al-Qur’an. Ajaklah para saksimu (pembelamu) selain Allah, jika kamu orang-orang benar.”

“Tafsirul Jalalain menyebutkan bahwa Surat Al-Baqarah ayat 23 menantang orang-orang kafir Makkah untuk mendatangkan sebuah surat yang serupa dengan surat pada Al-Qur’an baik dari segi balaghah, keindahan struktur, maupun kandungan kebenaran kabar ghaib yang disampaiakan,” terang KM. Fajrul.

Lanjutnya, Surat Al-Baqarah ayat 24 yang artinya Jika kalian tidak melakukannya dan tidak akan dapat melakukannya, maka takutlah kepada api neraka yang materialnya manusia dan batu. Api neraka itu disediakan bagi orang-orang kafir.

“Lam taf‘aluu, mengisyaratkan ketidakberdayaan mereka pada masa lalu dalam memenuhi tantangan Al-Qur’an. Sedangkan lan taf‘aluu menyatakan ketidakberdayaan mereka selamanya. Adapun api neraka yang materialnya adalah manusia-manusia yang kafir dan batu-batu seperti material berhala. Api neraka itu sangat panas, tingkat kepanasan yang berbeda jauh dengan api dunia yang bahan bakarnya adalah kayu bakar dan lainnya,” lanjutnya

Sementara pada ayat 25, Tafsir Jalalain menyebutkan, (Sampaikanlah) kabarkanlah (berita gembira kepada mereka yang beriman) kepada Allah (dan berbuat baik) mengerjakan ibadah wajib dan sunnah (bahwa bagi mereka disediakan surga-surga) kebun dengan pohon dan tempat tinggal (yang mengalir) kanal dan air-air (sungai-sungai di bawahnya) di bawah sungai dan di bawah rumah-rumah istana.

Kekekalan ini merupakan kesempurnaan kebahagiaan. Di tengah kenikmatan surga, mereka aman dari kematian dan kefanaan yang tiada putus dan tiada akhir. Mereka berada pada kenikmatan abadi, selamanya. (JSI)
 


Daerah LAINNYA