Parepare, (Humas Parepare) – Hari Guru Nasional yang diperingati pada Senin, 25 November 2024, menjadi momen penuh makna bagi keluarga besar MAN 1 Kota Parepare. Usai melaksanakan upacara bendera, para guru dan siswa bersukaria dengan sesi foto bersama di halaman madrasah, merayakan semarak Hari Guru Nasional.
Namun, perayaan ini tidak berhenti di situ. Dalam suasana yang penuh semangat dan kebersamaan, para guru dan staf melanjutkan momen berharga ini dengan mengadakan kunjungan ke rumah para purnabakti dan guru sepuh. Tujuannya tidak lain untuk mengenang dan menghormati jasa mereka yang telah berkontribusi besar dalam dunia pendidikan.
Kunjungan tersebut diawali dengan suasana penuh kehangatan saat para guru mengenang jasa dan perjuangan para senior mereka. Mereka memilih dua rumah yang dikunjungi, yakni kediaman H. Sawati dan H. Burhan, dua sosok guru sepuh yang telah banyak berjasa dalam membimbing generasi muda Parepare.
Di rumah H. Sawati, suasana haru begitu terasa. H. Sawati yang kini duduk di atas kursi roda akibat serangan stroke terlihat senang saat didatangi para mantan kolega dan muridnya. Namun, kondisinya yang sudah pikun membuat ia beberapa kali mengulang pertanyaan yang sama kepada para guru yang hadir.
Momen menyentuh pun terjadi ketika H. Sawati tak kuasa menahan air mata saat mengingat masa-masa saat dirinya mengajar dengan penuh semangat. Sambil terbata-bata, ia berkata sambil mengenang. "Seumur hidup saya tidak pernah sakit, hanya tiga kali. Tapi sekarang saya harus duduk begini. Namun saya bersyukur, kalian semua masih ingat saya,"ujarnya haru.
Di tempat lain, kediaman H. Burhan juga tak kalah hangat. Sosok yang dikenal sebagai guru berwibawa ini memberikan banyak wejangan kepada para guru muda. Dengan kebijaksanaan khasnya, ia menyampaikan harapan agar tradisi mendidik dengan tulus dan penuh dedikasi terus dilanjutkan.
Kegiatan ini memberikan pelajaran berharga bagi para guru dan staf yang hadir. Selain menjadi ajang silaturahmi, mereka merasa mendapatkan inspirasi dan semangat baru untuk melanjutkan perjuangan para purnabakti dalam mencerdaskan anak bangsa.
Usai kunjungan, para guru kembali ke madrasah dengan hati yang penuh sukacita. Salah satu guru yakni Wakamad Kurikulum, Khadijah M yang turut dalam kunjungan tersebut mengungkapkan kesannya. "Dari mereka kami belajar, bahwa menjadi seorang guru adalah perjalanan panjang yang tidak akan pernah selesai. Kita semua harus melanjutkan tongkat estafet mereka dengan penuh keikhlasan,"ujarnya.
Ziarah ini menjadi pengingat bahwa penghormatan kepada guru tidak hanya dilakukan pada Hari Guru Nasional, tetapi harus diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari.(RA/Wn)