Macanang, (Humas Bone) - MIN 7 Bone menerapkan strategi pembelajaran yang kooperatif dengan memanfaatkan tutor sebaya. Dalam kelas IV A, Farhun Mirzah dipilih sebagai tutor sebaya yang bertanggung jawab membacakan ayat-ayat tentang pentingnya berlaku adil dan larangan Allah terhadap perbuatan keji, mungkar, dan permusuhan. Kegiatan ini diinisiasi oleh Guru Mata Pelajaran Sejaran Kebudayaan Islam (SKI), Murni, Sabtu (30/3/2024).
Pembelajaran tutor sebaya adalah konsep di mana peserta didik ditugaskan untuk membantu teman sekelas yang mengalami kesulitan belajar, memanfaatkan hubungan dekat antar peserta didik untuk meningkatkan pemahaman materi.
Menurut Murni mengatakan bahwa manfaat dari pembelajaran tutor sebaya ini sangat signifikan. Selain memudahkan proses belajar, peserta didik lebih aktif berpartisipasi dalam pembelajaran. Mereka juga dapat bekerja sama dalam memecahkan masalah, sehingga pemahaman terhadap materi dapat tersebar merata di antara seluruh peserta didik. Hal ini memungkinkan setiap siswa untuk mendapatkan bantuan sesuai kebutuhan mereka.
Pelaksanaan kegiatan pembelajaran tutor sebaya di MIN 7 Bone berlangsung dengan disiplin dan antusiasme. Para peserta didik kelas IV A secara bergantian memegang peran sebagai tutor sebaya, dengan setiap peserta didik memiliki kesempatan untuk menjadi pembimbing bagi teman sekelas yang membutuhkan bantuan dalam memahami materi pelajaran. Dalam sesi-sesi ini, tutor sebaya membacakan ayat-ayat penting tentang keadilan dan larangan terhadap perbuatan negatif, sambil memberikan penjelasan yang jelas dan mendalam kepada rekan-rekan mereka. Suasana kelas penuh dengan interaksi positif antara peserta didik, dengan tutor sebaya dengan sabar membimbing teman-teman mereka dalam memecahkan masalah dan menjawab pertanyaan. Dengan demikian, setiap sesi pembelajaran tutor sebaya tidak hanya menjadi kesempatan untuk meningkatkan pemahaman materi, tetapi juga memperkuat ikatan sosial di antara peserta didik.
Dengan penerapan strategi pembelajaran tutor sebaya, MIN 7 Bone membuktikan komitmennya dalam menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan berorientasi pada kolaborasi. Langkah ini tidak hanya meningkatkan prestasi akademik siswa, tetapi juga memperkuat rasa kebersamaan dan kerja tim di antara mereka. Diharapkan bahwa metode ini akan terus menjadi bagian integral dari pendekatan pendidikan di sekolah ini, memberikan manfaat jangka panjang bagi perkembangan peserta didik. (Andi Alfian/Ahdi)
