Ponci, (Humas Bulukumba) - Pramuka, singkatan dari Praja Muda Karana, adalah organisasi kepanduan yang berperan sebagai wadah proses pendidikan kepramukaan di Indonesia. Salah satu agenda kepramukaan penting di Sulawesi, khususnya di Kabupaten Bulukumba, adalah Karang Pamitran yang diselenggarakan oleh Kuarcap Gantarang untuk seluruh Pembina Pramuka se-Kecamatan Gantarang. Acara ini berlangsung pada Ahad, 23 Juni 2024.
Karang Pamitran adalah pertemuan bagi Pembina Pramuka untuk berbagi pengetahuan dan menjalin persatuan dalam keberagaman. Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari, dari 21 hingga 23 Juni 2024, dengan dua hari pertama dilakukan secara daring. Sesi daring dimulai dari pukul 08:00 hingga 22:30 WITA, dengan jeda untuk makan siang, shalat, dan istirahat di rumah masing-masing.
Selama sesi daring, peserta menerima materi dari pelatih Kuarcap Gantarang, PEMKAB Bulukumba, dan pelatih nasional, dengan Fadillah sebagai moderator. Mohammad Laiyin memberikan materi yang diselingi dengan permainan daring, membuat suasana lebih segar dan menarik. Topik yang dibahas mencakup lambang lely, peraturan perlindungan anggota gerakan Pramuka, serta implementasi Pramuka.
Hari kedua juga dilaksanakan daring dari pukul 08:00 hingga 12:00 WITA, kemudian dilanjutkan dengan sesi tatap muka langsung di Kampung Pramuka Kalimassang pada pukul 14:00-16:00 WITA. Acara pembukaan dan penanaman batu pertama tugu dilakukan di halaman Masjid Jami Baburahman, kemudian dilanjutkan di SDN 27 Matekko.
Sambutan dibuka oleh Sekretaris Kuarcap, Kakak Nuhriadi, dan pemateri Kakak Andi Jalal yang menyampaikan tentang Dewan Kehormatan Penggalang dan Dewan Regu. Suasana ruang materi cukup aktif dengan berbagai pertanyaan dari pembina mengenai jenis buku administrasi. Marlina, salah satu pembina, bertanya tentang jumlah jenis buku administrasi kepramukaan. Andi Jalal menjelaskan bahwa terdapat 19 jenis buku administrasi, termasuk buku registrasi peserta didik, buku induk, buku daftar hadir latihan, dan lainnya.
Kegiatan ditutup dengan acara malam cerita inspiratif oleh Nurul, seorang Pramuka Nasional dari SMK 10, diikuti dengan renungan malam, senam pagi, apel, dan permainan lapangan. Para pembina juga diberi motivasi oleh Kakak Kuarcap, Fadhillah, mengenai tujuan dan tanggung jawab seorang pembina. (Erna/Asriadi Haris)
