Pandu Karajaang Selayar Sisir Hutan Hulu Lopi-Lopi Menuju Pantai Timur Jammeng

Pandu Karajaang Pesantren KH. Abdul Qadir Qasim hiking ke Pantai Timur melewati Hulu Lopi-Lopi

Bontosikuyu (Humas selayar) Muhammad Raihan Aswar, Alumni Pesantren Hidayatullah Yogyakarta pimpin Pandu Karajaang Pesantren KH. Abdul Qadir Qasim hiking ke Pantai Timur melewati Hulu Lopi-Lopi Kecamatan Bontosikuyu Kepulauan Selayar. Sabtu-Ahad (7-8 September 2024)

Menurut Khaerunnas, Pimpinan Pesantren Pusat KH. Abdul Qadir yang terletak di Paditi Desa Polebunging Kecamaan Bontomanai, santri putra yang berjumlah 25 mengawali perjalanan menuju Pantai Timur Jammeng seusai shalat shubuh dan zikir bersama yang dilaksanakan di Hulu Lopi-Lopi tepatnya di rumah H. Rijal yang juga adalah Muhsinin Yayasan Rumah Quran Kepulauan Selayar.

“Alhamdulillah, anak-anak kita semua tiba di Villa H. Rijal usai shalat maghrib pada hari Sabtu. Selepas shalat shubuh esok harinya, bersama seorang pembina para santri inisiatif lakukan hiking ke beberapa bukit yang ada di Hulu dan akhirnya mereka tiba di Pantai Timur Jammeng. Alhamdulillah mereka semua dapat tiba kembali  di Hulu menjelang shalat dhuhur dengan selamat,” paparnya saat dikonfirmasi oleh kontributor Humas Kementerian Agama.

Sementara itu, Ketua Yayasan Rumah Quran Kepulauan Selayar, Muhammad Yamril sempat mengungkapkan kekhawatirannya kepada masyarakat setelah menjelang tengah hari tidak ada informasi terkait keberadaan para santri.

“Kami beserta beberapa pembina sempat juga merasa khawatir karena sampai menjelang tengah hari tidak ada informasi terkait keberadaan anak-anak kita,” paparnya.

Muhammad Raihan Aswar, pembina Pandu Karajaang menginformasikan bahwa Gerakan Pandu yang dia terapkan kepada santri-santri putra Pesantren K.H. Abdul Qadir memang sementara waktu menekankan pada aspek kedisiplinan dan ketahanan fisik. Itulah sebabnya, maka hiking yang dilaksanakan kemarin adalah salah satu mata rantai ujian untuk mengetahui ketahanan fisik peserta pandu.

“Gerakan pandu kita memang membutuhkan santri yang memiliki mental dan fisik yang kuat. Di sini hampir selepas shalat para santri dilatih untuk push-up, sit-up, dan beberapa gerakan lain untuk melenturkan badan. Di lain waktu kedisiplinan mereka juga terbina dengan waktu-waktu shalat dan waktu belajar,” jelasnya.

Pandu Karajaang direncanakan akan diresmikan keberadaannya insya Allah pada bulan depan (Oktober) sebagai bagian dari pendidikan kepemudaan yang akan mendidik pesertanya supaya memiliki jiwa kesatria, gagah berani, dan suka menolong sesama makhluk. (Myr)


Daerah LAINNYA