Momen Tak Terlupakan di MTsN 2 Bone: Aula Madrasah Jadi Saksi 'Pernikahan' Siswa

Pompanua, (Humas Bone) – Suasana MTsN 2 Bone menjadi sangat berbeda dari biasanya pada Selasa (27/2/2024). Guru pembina Nurhayati memimpin praktik gelar budaya dan seni dalam mata pelajaran bahasa daerah dengan cara yang lebih meriah, menghadirkan prosesi adat pernikahan Bugis di dalam aula madrasah.

Aula Kampus 1 berubah menjadi lokasi pesta pernikahan yang megah, lengkap dengan walasuji yang terbuat dari lapisan bambu dan tebu sebagai simbol dari sang pengantin. Masing-masing kelas mendapat peran yang berbeda sesuai dengan urutan proses penikahan Bugis. Kelas IX.a, misalnya, mendapat tugas untuk memainkan peran Mappenre botting. Alif, seorang siswa dari kelas IX.a memerankan 'mempelai pria' dengan penuh semangat, diantar oleh puluhan kerabat yang juga merupakan rekan satu kelasnya. Ia dijemput oleh perwakilan mempelai perempuan dari kelas IX.b.

Iring-iringan mempelai disambut dengan tari padduppa sebelum memasuki lokasi akad. Setiap langkah dalam prosesi pernikahan Bugis ini dipraktikkan dengan penuh kecermatan dan keindahan, memberikan pengalaman yang tak terlupakan bagi siswa-siswi MTsN 2 Bone.

Puncak kemeriahan prosesi ini sampai pada momen akad yang sangat sakral. Dibantu oleh Arif Wahyu siswa kelas IX.D yang 'cosplay' menjadi imam kelurahan, melakukan prosesi 'Mappakawing' atau menikahkan mempelai. Hingga terdengar suara 'SAH' dari seluruh hadirin yang semakin membuat heboh suasana.

Acara praktik gelar budaya dan seni ini juga dihadiri oleh Kepala Madrasah Muhammad Adam, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Bone, A Promal Pawi, beserta personel dari Polsek dan Koramil Ajangale. Keberadaan mereka memberikan dukungan dan semangat tersendiri dalam menjaga kelancaran dan keberhasilan acara ini.

“Dengan semaraknya praktik gelar budaya dan seni ini, MTsN 2 Bone tidak hanya mengajarkan teori kepada siswa, tetapi juga memberikan pengalaman praktis dalam memahami dan merasakan kekayaan budaya Indonesia khususnya adat Bugis. Acara ini menjadi bukti komitmen madrasah dalam memperkenalkan dan melestarikan warisan budaya yang berharga,” ujar A Promal. (Adha/Ahdi)


Daerah LAINNYA