Bincang Moderasi Beragama

MIS Darul Istiqamah Bulukumba Mempererat Kerukunan dalam Bincang-bincang Moderasi Beragama bersama Anggota KKM

Kepala MIS Darul Istiqamah Bulukumba menerima kunjungan Anggota KKM Wilayah 2, Bincang Moderasi Beragama

Ponci, (Humas Bulukumba) - Pada Selasa, 2 Mei 2024, MIS Darul Istiqamah Bulukumba menjadi tuan rumah bagi para anggota Kelompok Kerja Madrasah (KKM) dalam sebuah perbincangan yang bertujuan untuk memperkuat moderasi beragama. Dalam suasana yang dipenuhi semangat persatuan, kedatangan para anggota KKM disambut dengan hangat oleh kepala Madrasah dan sejumlah guru yang turut hadir.

Dalam sambutannya, Ustad Supriadi, kepala Madrasah, menyambut kedatangan para anggota KKM dengan penuh kegembiraan. Baginya, kegiatan ini adalah momen penting untuk mempererat silaturahmi dan saling bertukar informasi demi terwujudnya kerjasama yang lebih baik antara madrasah induk dan madrasah anggota KKM.

Kegiatan ini berlangsung dari pukul 08:00 hingga 09:00 di kantor MIS Darul Istiqamah Bulukumba. Tujuannya adalah untuk memperkuat moderasi beragama sebagai kunci terciptanya toleransi dan kerukunan dalam masyarakat. Moderasi beragama bukan hanya sekadar prinsip keadilan dan keseimbangan, tetapi juga melibatkan komunikasi yang baik demi mencapai tujuan bersama.

Salah satu anggota KKM, Ibu Fausiah, menyatakan harapannya bahwa kunjungan ini dapat memotivasi semua pihak untuk bersama-sama mewujudkan moderasi beragama. Ia menekankan pentingnya moderasi beragama dalam mewujudkan persatuan di tengah keberagaman masyarakat Indonesia.

"Moderasi beragama itu penting karena kita hidup di negara yang kaya dengan perbedaan. Jika tidak dikemas dalam persatuan, bisa terjadi perpecahan. Dengan moderasi beragama, warga Indonesia akan hidup berdampingan dengan rukun, tidak terlalu fanatik dalam memahami agama, dan menghargai pendapat orang lain," ungkap Ibu Fausiah.

Moderasi beragama, seperti yang dijelaskan oleh anggota KKM lain, Haji Sabir, melibatkan beberapa ciri penting, antara lain sikap toleransi, komitmen kebangsaan, penerimaan terhadap kearifan lokal, dan penghindaran terhadap kekerasan terhadap perbedaan dalam keberagaman hidup berbangsa dan bernegara.

Kegiatan bincang-bincang ini diakhiri dengan penuh keharmonisan, dengan langkah-langkah saling bersalaman, tegur sapa, dan senyuman yang menggambarkan semangat persaudaraan di antara para peserta. Semoga kegiatan seperti ini dapat terus dilakukan untuk memperkuat kerukunan dan toleransi dalam masyarakat. (Hnt/Asriadi Haris)


Daerah LAINNYA