Kemenag Maros

Mari Berkunjung di Stand Pameran Kabupaten Maros

Stand pameran Kabupaten Maros di gelaran MTQ 33 Sulsel 2024.

Takalar (Humas Maros)-Gelaran MTQ ke-33 Tingkat Provinsi Sulawesi Selatan di Kabupaten Takalar, tidak hanya memperlombakan bacaan dan hafalan Al-Qur’an.

Tapi ada sisi lain yang tak kalah menarik nan meriah, stand pameran. Di bawah tenda-tenda kerucut putih, 24 kabupaten kota se-Sulawesi Selatan memamerkan hasil daerah masing-masing.

Dan, ada stand pameran Kabupaten Maros. Ini, digawangi oleh DWP Kemenag Maros sebagai penanggung jawab utama.

Lokasinya, dekat dengan panggung utama MTQ, tepatnya berada di samping rumah adat Kabupaten Takalar.

“Maros, singgah maki,” ucap penjaga stand.

Bila Anda berkunjung, akan sangat mudah menemukan stand pameran Kabupaten Maros. Ada ikon daerah, replika kupu-kupu, di bagian atas depan tulisan stand pameran. Bila malam, akan sangat jelas terlihat, karena dililit dengan lampu merah-biru.

Di dalamnya, stand berukuran 5x5 meter ini, berdinding pemandangan alam andalan wisata Kabupaten Maros. Tentu, wisata alam Bantimurung dan Rammang-rammang dengan menampilkan batun kapur karst yang kokoh.

Tapi, bukan hanya itu isinya. Di meja melintang, berjejer souvernir kupu-kupu yang telah diawetkan: ada gantungan kunci dan bingkai kaca. “Masuk maki, lihat-lihat.”

“Sudah banyak laku. Tadi yang bingkai besar sudah ada yang beli.”

Rasa Maros semakin terasa. Ya, karena ada penganan, keripik, kerupuk kepiting bakau. Produknya rumahan oleh: UMKM lokal dari Dusun Kurilompo, Desa Nisombalia, Kecamatan Marusu. Dan, ada juga kerupuk ubi ungu, produks asli UMKM Desa Tukamasea, Bantimurung.

Penganan ini, bukan tak bisa ‘dirasa’, kalau memang belum berkenan membeli. Boleh, kalau mau sekedar icip, ada paccoba, tester. “Coba maki, ada yang pedas juga.”

Ketika malam, sehari setelah acara pembukaan secara resmi, terlihat di buku tamu stand sudah ada yang bertanda tangan 76 pengunjung.

“Baru malam kedua.” Dan, gelaran MTQ 33 Sulsel 2024 di Kabupaten Takalar masih menyisakan beberapa hari depan. Menikmati malam, dan berada di lorong-lorong stand pameran memang lebih ada sensasinya.

“Banyak yang bertanya roti Maros tadi. Mungkin besok ada teman yang bawa ke sini.” Ya, akan ada roti Maros.

Makanan khas ini, akan semakin terasa bila dikunyah beriringan dengan teh hangat atau kopi yang sementara masih mengepul asapnya. Dan, Anda semua tentu lebih tahu, pada saat momen apa menikmati kelembutannya.

Maros memang sederhana, tapi selalu memberi ‘rasa’. Mari mengunjunginya..(Ulya)

 


Daerah LAINNYA