Kemenag Maros

Kakankemenag Maros kepada Guru Agama: ‘Kalau Bapak Ibu Mengajarkan Hal Ekstrem, Kami Akan Tegur’

Kakankemenag Maros H. Muhammad saat penutupan pelatihan guru agama program PDWK BDK Makassar.

Maros (Humas Maros)-Pelatihan guru agama Islam program PDWK Balai Diklat Keagamaan (BDK) Makassar yang berlangsung di aula Kemenag Maros resmi ditutup, Senin (20/5/2024) pagi.

Laporan penyelenggara, Edy Wijaya, menyampaikan bahwa peserta lulus 100 persen dari 30 peserta, guru agama Islam SD di Kabupaten Maros.

Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakankemenag) Kabupaten Maros H. Muhammad, dalam sambutannya mengucapkan banyak terima kasih kepada BDK Makassar. Karena Kabupaten Maros sudah mendapatkan PDWK dua kali tahun ini.

“Terima kasih, sehingga guru kami yang berasal dari Dinas Pendidikan Pemda menikmati layanan BDK. Bukti, bapak ibu guru bagian dari kami, bagian dari keluarga besar Kementerian Agama.”

“Setelah ini kompetensinya harus bertambah, jangan jalan di tempat. Dengan menambah literasi lanjutan dari pelatihan. Kalau tidak menambah, generasi kita akan hampa spiritualitasnya. Kalau hampa, kering akan menjadi beban bagi kami,” harap Kakankemenag Muhammad.

“Bapak ibu harapan bagi kami untuk mengajarkan agama, ini bagian tanggung jawab bapak ibu. Karena tanggung jawabnya dunia akhirat.

Kakankemenag Maros Muhammad, kemudian berharap terkait metode pengajaran yang inovatif dan sesuai konteks kekinian.

“Apakah sudah benar, cocok, apa yang diajarkan. Saya khawatir, jangan sampai peserta didik tidak bisa membedakan mana agama yang benar. Tugas bapak ibu, meyakinkan inilah agama yang benar. Ini akidah. Kalau anak sudah besar, menjadi mahasiswa, menjadi pejabat, sehingga bisa meyakini bahwa agama ini membawa kebahagiaan.

“Eranya moderasi beragama, artinya pemahaman keagamaan yang tidak terlalu longgar dan juga ekstrem. Tugas kita tidak menjadikan anak kita ekstrem dan terlalu longgar dalam beragama. saya ingatkan.

“Kalau Bapak Ibu mengajarkan hal ekstrem kami akan tegur. Ini saya ingatkan. Karena guru adalah teladan bagi anak didiknya.”

Plt. Kepala Balai Diklat Keagamaan Makassar, Sukma, menyampaikan bahwa kegiatan sukses terselenggara berkat kerja sama yang baik.

“Ada beberapa faktor, salah satu keseriusan kepala kantor dan jajaran merespon kegiatan seperti ini. Pelatihan guru agama, ini yang pertama kali dilakukan di Kabupaten Maros.”

“Jadi jangan khawatir, bapak ibu tetap akan mendapatkan hak pengembangan kompetensi. Ini juga berlaku bagi guru agama yang lain.”

Sesi penutupan, ditandai dengan penanggalan atribut 30 peserta pelatihan oleh kepala balai dan kepala kantor. (Ulya)

 


Daerah LAINNYA